Joni, Bocah Pemanjat Tiang Bendera yang Tak Lolos TNI Diundang Jenderal Bintang Satu Korem 161/Wira Sakti
Kisah Joni, Bocah Pemanjat Tiang Bendera Tak Lolos Seleksi TNI--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Joni, bocah pemanjat tiang bendera yang tak lolos TNI diundang Jenderal Bintang Satu Korem 161/Wira Sakti.
Kisah Yohanes Ande Kala, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Joni, kembali menjadi perhatian publik.
BACA JUGA:Daftar 8 HP Kamera Terbaik di Dunia, Hasilnya Setara dengan Jepretan Kamera Mirrorless
Joni, yang pernah melakukan aksi heroik dengan memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan bendera merah putih saat upacara 17 Agustus beberapa tahun lalu, kini menghadapi tantangan baru dalam mewujudkan cita-citanya menjadi prajurit TNI Angkatan Darat.
Namun, perjalanan Joni untuk menjadi prajurit TNI tidaklah mulus. Baru-baru ini, berita mengenai kegagalannya dalam tes seleksi TNI AD karena masalah tinggi badan menjadi viral di media sosial.
Meskipun demikian, harapan belum sirna. TNI AD memberikan kesempatan lagi bagi Joni untuk mengikuti tes ulang, dan bahkan menawarkan terapi khusus untuk menambah tinggi badannya.
Joni diundang oleh Jenderal bintang satu TNI Angkatan Darat di Korem 161/Wira Sakti, Kupang. Kehadiran Joni di markas tersebut bukanlah tanpa alasan.
Komandan Korem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, merasa perlu memberikan perhatian khusus kepada Joni setelah kegagalan yang dialaminya dalam tes seleksi TNI AD menjadi sorotan.
Joni, yang saat ini memiliki tinggi badan 155,8 sentimeter, masih memiliki harapan untuk menjadi prajurit TNI melalui jalur lain, asalkan ia bisa memenuhi syarat tinggi badan yang telah ditetapkan, yaitu minimal 163 sentimeter.
BACA JUGA:Bahaya! 8 Makanan Ini Dapat Menjadi Pemicu Kanker Otak, Nomor 7 Paling Sering Dikonsumsi
Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes menyatakan bahwa Joni akan diberikan terapi khusus yang bertujuan untuk meningkatkan tinggi badannya.
"Ada terapi yang akan diberikan, saya sudah tanya-tanya dan bisa untuk meningkatkan tinggi badan, nanti akan kita terapkan ke Joni," ujarnya.
Terapi ini diharapkan bisa membantu Joni mencapai tinggi badan yang diperlukan agar ia bisa lolos dalam tes seleksi berikutnya.
Selain itu, Joni juga akan dibina dan dipersiapkan dengan sebaik-baiknya untuk mengikuti tes TNI di masa mendatang. Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes menegaskan bahwa Joni akan diberikan kesempatan untuk memilih jalur yang ingin diikutinya, apakah melalui jalur Bintara, Tamtama, atau Wamil (Wajib Militer).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: