Iklan RBTV Dalam Berita

Mitos Bulan Safar, Simak Penjelasan Syekh Abu Bakar Syatha ad-Dimyathi dan Ibnu Rajab Biar Tak Salah Tafsir

Mitos Bulan Safar, Simak Penjelasan Syekh Abu Bakar Syatha ad-Dimyathi dan Ibnu Rajab Biar Tak Salah Tafsir

Penjelasan tentang mitos bulan safar--

BACA JUGA:Mitos Rambut Tumbuh Sehelai, Benarkah Pertanda Buruk Bagi Kesehatan?

Padahal, dalam Islam, tidak ada larangan atau anjuran khusus terkait menikah di bulan Safar. Dalam Jurnal Keislaman (2021) yang ditulis oleh Risalatul Mahmudah dan Hawa' Hidayatul Hikmiyah, disebutkan bahwa hukum menikah di bulan Safar sama baiknya dengan menikah di bulan-bulan lainnya. 

Kepercayaan bahwa menikah di bulan Safar akan membawa sial atau musibah adalah bentuk dari thiyarah yang merupakan suatu kesyirikan karena mengaitkan nasib buruk dengan sesuatu yang tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam.

BACA JUGA:3 Mitos Telaga Sarangan, Salah Satunya Pasangan Kekasih Bisa Putus jika Datang ke Tempat Ini

Bulan Safar sebenarnya sama dengan bulan-bulan lainnya dalam kalender Hijriah. Tidak ada keistimewaan khusus yang menjadikannya bulan yang lebih buruk atau lebih baik dibandingkan bulan lainnya. 

Semua bulan dan waktu dalam pandangan Islam adalah sama, dan yang membedakan hanyalah amal perbuatan yang dilakukan oleh manusia di dalamnya. 

Oleh karena itu, daripada terjebak dalam mitos yang tidak berdasar, lebih baik bagi kita untuk mengisi bulan Safar dengan amal kebaikan, seperti memperbanyak ibadah, bersedekah, dan membantu sesama, agar bulan ini menjadi penuh berkah.

BACA JUGA:Ini 5 Mitos Bunga Edelweiss, Bunga Abadi di Gunung yang Tak Boleh Dipetik

Selain itu, penting untuk menyadarkan masyarakat tentang kesalahan dalam memahami mitos-mitos yang berkembang.

Sebagai umat Islam, kita harus berpegang teguh pada ajaran agama yang benar dan tidak terpengaruh oleh kepercayaan-kepercayaan yang tidak memiliki dasar dalam Islam. 

Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada kita bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, baik itu berupa musibah atau keberuntungan, semuanya atas kehendak Allah SWT. 

Oleh karena itu, kita harus selalu berserah diri dan bertawakal kepada-Nya, serta tidak terpengaruh oleh mitos atau keyakinan yang menyesatkan.

Dalam menghadapi bulan Safar, atau bulan-bulan lainnya, sikap terbaik yang bisa kita ambil adalah dengan memperbanyak doa, meminta perlindungan dan bimbingan dari Allah SWT, serta mengisi waktu kita dengan amal ibadah yang bermanfaat. 

BACA JUGA:Mitos Mandi Daun Pandan yang Dipercaya Bisa Meningkatkan Daya Tarik, Apakah Benar?

Dengan begitu, kita tidak hanya terhindar dari kepercayaan yang salah, tetapi juga bisa mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT di setiap langkah kita. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: