Tidak Hanya BBM! Mahalnya Harga Tiket Pesawat Ternyata juga Disebabkan Hal Berikut

Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga menjaga nilai kompetitif dengan tingkat harga publikasi yang lebih rendah dibandingkan dengan harga publikasi fuel provider di lokasi seperti Singapura.

"Kami menghargai hasil evaluasi dari KPPU," tegas Irto Ginting. 

Meskipun ada berbagai pendapat terkait mahalnya harga tiket pesawat, Pertamina tetap berkomitmen untuk menjalankan tugasnya dengan menjaga stabilitas pasokan dan harga avtur di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah-daerah terpencil.

BACA JUGA:Cara Mudah Pinjam Uang di BCA Secara Online via Mobile Banking, Langsung Cair

Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (PUSKEPI), Sofyano Zakaria, menambahkan bahwa anggapan avtur sebagai penyebab utama mahalnya tiket pesawat tidak sepenuhnya tepat. 

Jika dibandingkan dengan negara lain, harga avtur di Indonesia sebenarnya masih relatif lebih murah. "Harga avtur di Indonesia itu masih lebih murah dibandingkan dengan Singapura misalnya, jadi kalau dibilang harga avtur menyebabkan harga tiket penerbangan mahal itu salah besar," kata Sofyano.

Kondisi geografis Indonesia yang beragam memang membuat penyaluran avtur menjadi sangat rumit, sehingga menambah biaya logistik. 

BACA JUGA:Lowongan Kerja BSI Agustus 2024 untuk Posisi Digital Transaction, Lulusan D3 Bisa Lamar

Namun, Pertamina sebagai badan usaha yang ditugaskan untuk menyalurkan avtur tetap berupaya agar harga avtur di bandara yang berada di wilayah terpencil tetap terjaga pada standar tertentu.

"Dengan mengingat luas wilayah kita dan berbagai tantangan transportasi yang ada, harga avtur di Indonesia masih dalam batas wajar. 

Tidak bisa dibilang mahal sekali, tetapi juga tidak murah sekali. Banyak negara lain yang kondisinya hampir sama dengan kita, namun harga avturnya lebih tinggi dari kita," paparnya.

BACA JUGA:Lowongan Kerja PT Pertamina Agustus 2024, Ada 2 Posisi Terbaru dan Bisa Dilamar Fresh Graduate

Sofyano juga menyinggung pandangan bahwa bisnis avtur dimonopoli, sehingga harganya menjadi mahal.

Menurutnya, tidak ada badan usaha lain yang berminat memasok avtur di bandara-bandara yang berada di wilayah terpencil seperti Papua atau Kalimantan. 

"Pertamina dituduh monopoli harga avtur sehingga harganya mahal. Sekarang, memangnya ada perusahaan swasta yang mau jualan avtur di Papua? Atau di Kalimantan? Atau di wilayah terpencil lainnya?" pungkasnya.

Sumber: