Iklan dempo dalam berita

Biduan Ngamuk saat Tampil di Acara 17 Agustusan! Gegara Pria Tua Nyawer di Area Sensitif

Biduan Ngamuk saat Tampil di Acara 17 Agustusan! Gegara Pria Tua Nyawer di Area Sensitif

Biduan 17 Agustus marah setelah menjadi korban pelecehan saat diberi saweran--

“Udah sopan bajunya itu utk takaran biduan panggung,” tulis seorang warganet, menunjukkan bahwa sang biduan sudah berusaha untuk tampil dengan sopan di depan penonton.

“Padahal bajunya sudah sopan loh,” tambah warganet lainnya, mempertegas bahwa pakaian bukanlah alasan untuk membenarkan pelecehan.

Tidak sedikit pula yang menyuarakan dukungan moral kepada sang biduan, dengan menekankan bahwa profesi sebagai biduan bukanlah alasan untuk dilecehkan.

“Kenapa ya selalu disamain kerja jadi biduan, mereka kan kerja jual suara, bukan jual diri,” tulis seorang warganet dengan nada kesal.

Komentar lain juga muncul dengan nada yang sama: “Mereka hanya biduan yang menjual suara, bukan menjual diri.”

BACA JUGA:Samsung Galaxy Z Fold6 Vs Google Pixel 9 Pro Fold, Ini Perbandingan Spesifikasi dan Harganya

Komentar ini menunjukkan dukungan terhadap sang biduan dan kecaman terhadap tindakan pelecehan yang dilakukan oleh pria tersebut.

Kejadian ini memicu diskusi lebih luas tentang pelecehan seksual yang masih sering terjadi di ruang publik, termasuk dalam acara-acara yang seharusnya penuh dengan keceriaan seperti perayaan 17 Agustusan. 

Banyak warganet yang menyerukan agar sang biduan melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib, agar pelaku pelecehan bisa mendapatkan hukuman yang setimpal.

“Laporkan ke Kantor Polisi,... pelecehan dan mengganggu keteriban umum,” tulis seorang warganet, yang mendukung agar kasus ini ditindaklanjuti secara hukum.

Dukungan serupa juga datang dari berbagai kalangan, yang berharap bahwa kasus seperti ini tidak lagi terulang di masa depan. 

BACA JUGA:Nahas, Pria Paruh Baya Ini Harus Meregang Nyawa saat Ikut Lomba Panjat Pinang Acara 17 Agustusan

Mereka menekankan pentingnya menghargai dan melindungi perempuan di ruang publik, termasuk mereka yang bekerja sebagai penghibur di panggung.

Tradisi saweran yang sudah menjadi bagian dari budaya dangdut tidak boleh menjadi alasan untuk melakukan tindakan tidak pantas yang merendahkan martabat seseorang. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: