Iklan dempo dalam berita

Viral! Diduga Guru Ini Eksploitasi Siswi SMP untuk Konten Sensual di Media Sosial

Viral! Diduga Guru Ini Eksploitasi Siswi SMP untuk Konten Sensual di Media Sosial

Diduga Guru Ini Eksploitasi Siswi SMP untuk Konten Sensual--

Sebagai bagian dari upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang, I Wayan Putra Ivantara diwajibkan membuat surat pernyataan. 

Dalam pernyataan tersebut, ia mengakui bahwa akun yang digunakan untuk mengunggah konten siswi SMP adalah akun pribadi, tidak mendapat keuntungan finansial dari konten tersebut, dan bahwa konten dibuat berdasarkan ide siswa dengan izin dari orang tua mereka. Namun, pernyataan ini tidak lantas menghapus kesalahan dan dampak negatif dari tindakannya.

BACA JUGA:Bengkel Nakal, Ganti Kampas Kopling Bayar Rp 1,5 Juta, Harga Aslinya Cuma Segini

Reaksi Masyarakat dan Netizen

Tidak butuh waktu lama bagi masyarakat untuk bereaksi terhadap kejadian ini. Setelah viral di Instagram, kasus ini juga menyebar luas di platform media sosial lainnya, termasuk di situs media sosial X (dahulu dikenal sebagai Twitter). 

Salah satu akun bernama "nad3tte" yang membagikan informasi ini menyebut bahwa video tersebut telah dilihat lebih dari 2,7 juta kali. Komentar-komentar dari netizen menunjukkan kecaman yang keras terhadap tindakan guru tersebut, yang dinilai sangat tidak pantas dan melanggar kode etik seorang pendidik.

Banyak yang menyoroti bagaimana seorang guru yang seharusnya menjadi panutan justru terlibat dalam eksploitasi murid-muridnya untuk kepentingan konten pribadi. 

BACA JUGA:Tersedia 3.445 Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, Ini Daftar Sekolah Kedinasan yang Masih Buka Pendaftaran

Ada juga kekhawatiran mengenai dampak psikologis yang mungkin dialami oleh siswi-siswi yang terlibat dalam pembuatan konten tersebut. 

Kejadian seperti ini dapat merusak reputasi sekolah, menciptakan ketidakpercayaan di kalangan orang tua, dan yang paling berbahaya, dapat mempengaruhi perkembangan dan kesejahteraan siswa yang menjadi korban.

Pihak Disdik Kabupaten Tabanan diharapkan untuk tidak hanya memberikan sanksi yang sesuai, tetapi juga melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan dan pelatihan bagi para guru, terutama dalam penggunaan media sosial. 

Kejadian ini juga menjadi pengingat penting bagi semua pendidik untuk selalu mengutamakan etika dan tanggung jawab moral dalam menjalankan tugas mereka, terutama ketika berhadapan dengan anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan belajar.

Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, dari pemerintah, sekolah, guru, hingga orang tua, untuk selalu waspada dan aktif dalam menjaga lingkungan pendidikan yang sehat dan aman bagi anak-anak. 

 

Sheila Silvina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: