Iklan dempo dalam berita

Petani di Bengkulu Utara Ada yang Enggan Jual Gabah Hasil Panen padahal Harganya Tinggi, Ini Alasannya

Petani di Bengkulu Utara Ada yang Enggan Jual Gabah Hasil Panen padahal Harganya Tinggi, Ini Alasannya

Harga gabah cenderung tinggi, petani di Bengkulu Utara ada yang enggan jual gabah hasil panen--

BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM - Beberapa petani di Kabupaten Bengkulu Utara enggan menjual gabah hasil panen. Padahal harga jual gabah cenderung tinggi, berkisar Rp 6.700 per kilogram untuk gabah basah.


BACA JUGA:Ada Penerimaan CPNS di Kemenko Perekonomian, Ini Formasi dan Syarat Daftarnya

Termasuk salah seorang di antaranya adalah Muriyati, petani di Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara.

Kecamatan ini menjadi salah satu kawasan sentra produksi pangan di Kabupaten Bengkulu Utara, khususnya padi.

BACA JUGA:Ada Penerimaan CPNS di Kemenko Perekonomian, Ini Formasi dan Syarat Daftarnya

Dijelaskannya, sekitar bulan April lalu merupakan awal musim tanam di tahun 2024 ini. Masa tanam dilakukan secara bertahap, alias tidak serentak oleh para petani. Ini lantaran debit air tidak dapat serentak mengairi lahan seluas kurang lebih 300 hektare di sini, sehingga masa tanam dilakukan secara bergantian di setiap lahan.

Kemudian sekitar awal Agustus masa panen perdana pun tiba. Hingga saat ini pun masa panen masih terus berangsur.

BACA JUGA:Ini Syarat dan Cara Daftar CPNS di Kemenko Polhukam, hanya Tersedia 86 Formasi

Meski demikian, Muriyati mengaku tidak terlalu puas dengan hasil panennya di musim ini, lantaran padi miliknya banyak diserang oleh hama tikus dan burung.

“Diserang burung sama tikus mas, jadi hasilnya agak kurang,” kata Muriyati, Minggu (25/8).

BACA JUGA:Rekrutmen CPNS Setjen MPR RI Tahun 2024, Tersedia 25 Formasi, Ini Syaratnya

Walau harga gabah cenderung tinggi, namun Muriyati justru enggan menjual gabahnya, akan tetapi disimpan untuk kebutuhan dapur saja.

“Nggak dijual, disimpan aja buat dimakan sendiri,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: