Iklan RBTV Dalam Berita

Tak Sembarangan, Begini Cara Mengganti Nama Anak Dalam Islam Menurut Buya Yahya

Tak Sembarangan, Begini Cara Mengganti Nama Anak Dalam Islam Menurut Buya Yahya

Cara Mengganti Nama Anak Dalam Islam --

Seperti yang dijelaskan dalam kitab Tanwirul Qulub karya Syeikh M Amin Al Kurdi, "Mengubah nama-nama yang haram itu hukumnya wajib, dan nama-nama yang makruh hukumnya sunah."

Pandangan serupa juga disinggung dalam kitab Hasyiyah Al Baijuri, di mana Imam Al Baijuri menjelaskan bahwa disunahkan untuk memperbagus nama sesuai dengan hadis Nabi, "Kamu sekalian akan dipanggil pada hari Kiamat dengan nama-nama kalian dan nama-nama bapak kalian. Oleh karena itu, pilihlah sebutan yang baik untuk nama kalian."

Jika seseorang memiliki nama yang maknanya tidak baik atau bahkan haram, maka mengganti nama tersebut adalah langkah yang disarankan. Nama yang mengandung makna buruk atau jelek seperti nama yang berarti "keledai" atau nama yang memiliki konotasi negatif lainnya, tentu saja tidak sesuai dengan ajaran Islam.

BACA JUGA:Bikin Gaduh di Medsos, Mantan Stafsus Presiden Yasmin Nur Minta Maaf

Dalam konteks ini, mengganti nama menjadi sebuah tindakan yang tepat untuk menghilangkan kemungkaran dan memperbaiki identitas diri sesuai dengan ajaran agama.

Namun, bagi orang yang namanya masih memiliki makna yang baik, walaupun tidak berbahasa Arab, tidak ada keharusan untuk mengganti nama tersebut.

Nama yang diberikan oleh orang tua, selama mengandung makna yang baik, tetap memiliki nilai dan doa yang penting. Mengganti nama seharusnya dipertimbangkan dengan hati-hati, terutama jika nama tersebut memiliki makna positif dan telah menjadi bagian dari identitas seseorang.

BACA JUGA:Bikin Gaduh di Medsos, Mantan Stafsus Presiden Yasmin Nur Minta Maaf

Buya Yahya, seorang ulama dan pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah, memberikan penjelasan yang cukup mendalam mengenai cara mengganti nama dalam Islam.

Dalam sebuah wawancara di kanal Youtube Al Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan pentingnya memberikan nama yang baik kepada anak.

Beliau menegaskan bahwa, "Memang anjuran dari Baginda Nabi, kalau ada namanya tidak pantas tidak layak, boleh diganti dengan nama yang maknanya bagus."

Buya Yahya menekankan bahwa dalam Islam, nama harus memiliki makna yang baik dan tidak harus menggunakan bahasa Arab. Yang terpenting adalah nama tersebut memiliki arti yang baik dan sesuai dengan ajaran Islam.

Beliau juga menambahkan bahwa jika nama yang dipilih pernah dipakai oleh orang lain, maka sebaiknya orang tersebut adalah seseorang yang baik.

BACA JUGA:Disiapkan Anggaran Rp 100 Juta, Pemkab Lebong Bangun Jalan Alternatif di Talang Ratu

Ini penting untuk memastikan bahwa nama yang diberikan tidak hanya memiliki makna positif, tetapi juga dihubungkan dengan teladan yang baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: