Tak Sembarangan, Begini Cara Mengganti Nama Anak Dalam Islam Menurut Buya Yahya
Cara Mengganti Nama Anak Dalam Islam --
"Jika nama itu pernah dipakai oleh seseorang, maka orangnya harus baik," tambah Buya Yahya.
Ini menunjukkan bahwa dalam memilih nama, kita tidak hanya mempertimbangkan maknanya tetapi juga sejarah dan contoh orang yang pernah menggunakan nama tersebut.
Ketika seseorang memutuskan untuk mengganti nama, ada pertanyaan tentang apakah perlu melakukan syukuran atau tidak. Buya Yahya menjelaskan bahwa syukuran dalam konteks mengganti nama adalah sunnah.
Meski tidak diwajibkan, jika seseorang ingin mensyukuri nikmat perubahan nama, melakukan syukuran dengan bersedekah atau bentuk syukur lainnya adalah tindakan yang dianjurkan.
"Masalah syukuran, nggak harus. Mensyukuri nikmat kan sunnah, dianjurkan tapi tidak harus ganti nama saja," kata Buya Yahya.
BACA JUGA:Paus Pakai Mobil Toyota Innova Zenix Saat Kunjungan ke Indonesia, Endorse?
Dalam kesimpulannya, mengganti nama dalam Islam adalah sebuah tindakan yang diperbolehkan apabila nama tersebut mengandung makna buruk atau tidak sesuai dengan ajaran agama.
Penting untuk memastikan bahwa nama yang dipilih memiliki makna yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Meskipun nama yang baik adalah doa dari orang tua, dalam situasi tertentu mengganti nama adalah langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki identitas diri dan mengikuti anjuran agama.
Selama proses ini dilakukan dengan niat yang baik dan mengikuti panduan yang ada, maka hal tersebut akan diterima dengan baik menurut ajaran Islam.
Demikianlah informasi tentang cara mengganti nama anak dalam Islam menurut Buya Yahya. Semoga bermanfaat.
Tianzi Agustin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: