La Nina Belum Masuk ke Indonesia, BMKG Beri Peringatan Siaga I Petaka Kekeringan di Beberapa Daerah
La Nina Belum Masuk ke Indonesia, BMKG Beri Peringatan Siaga I Petaka Kekeringan di Beberapa Daerah--Foto: ist
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - la-nina belum masuk ke Indonesia, BMKG beri peringatan siaga I petaka kekeringan di beberapa daerah.
La Nina adalah fenomena Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya. Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.
Jika La Nina dapat memicu datangnya musim hujan di Indonesia, hal ini berbeda dengan El Nino. El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
BACA JUGA:Waspada Banjir di Bulan September 2024, Ini Langkah untuk Menghadapi Fenomena La Nina
Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. El Nino dapat memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.
La Nina Belum Masuk ke Indonesia
Melansir laman CNBC, La Nina ternyata berlum terkonfirmasi melanda wilayah Indonesia. Meski, dalam beberapa hari terakhir, cuaca hujan sedang-lebat melanda sejumlah wilayah di Indonesia.
Di sisi lain, BMKG mengeluarkan peringatan dini kekeringan untuk level Waspada, Siaga, dan Awas di sejumlah wilayah Indonesia.
BACA JUGA:Tetap Waspada, Begini Cara Mengatasi La Nina di Indonesia Tahun 2024
Mengutip situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena iklim La Nina adalah kondisi anomali iklim global yang ditandai dengan keadaan suhu permukaan laut (SPL) atau sea surface temperature (SST) di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin dibandingkan suhu normalnya.
Pada saat La Nina terjadi, sebagian besar wilayah Indonesia mengalami peningkatan curah hujan sebanyak 20-40%. Kondisi bisa terjadi pada periode Juni-Juli-Agustus (JJA) dan September-Oktober-November (SON).
Disebutkan, secara umum dampak yang mungkin terjadi saat La Nina adalah bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, bahkan badai tropis.
BACA JUGA:Diprediksi Terjadi September Ini, Begini Dampak La Nina Bagi Masyarakat dan Petani di Indonesia
Sebelumnya, BMKG memprediksi La Nina berpotensi melanda Indonesia pada periode Juli-Agustus-September 2024. Namun monitoring terbaru belum mengonfirmasi fase La Nina di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: