Iklan dempo dalam berita

Profil Wasit Sepak Bola PON 2024 yang di Bogem Pemain dalam Laga Aceh vs Sulteng

Profil Wasit Sepak Bola PON 2024 yang di Bogem Pemain dalam Laga Aceh vs Sulteng

Wasit kena bogem pemain bola--

Keputusan ini memicu protes keras dari para pemain Sulawesi Tenggara yang merasa dirugikan. Suasana di lapangan semakin panas hingga akhirnya Muhammad Rizky Saputra, pemain Sulteng, meluapkan emosinya dengan melakukan tindakan kekerasan terhadap wasit.

Kepala Eko Agus Sugih Harto dipukul oleh Rizky Saputra dalam aksi yang mengejutkan banyak pihak. 

BACA JUGA:Jangan Bingung, Ini 15 Jasa Pengiriman Motor Antar Pulau Terpercaya dan Terbaru 2024

Akibat pemukulan tersebut, Eko harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Insiden ini terjadi saat pertandingan memasuki masa injury time, tepat ketika situasi di lapangan semakin kacau. 

Meskipun begitu, penalti yang diberikan tetap dieksekusi dengan baik oleh tim Aceh, yang akhirnya memastikan kemenangan mereka dan melaju ke babak semifinal PON 2024.

BACA JUGA:Tabel Angsuran KUR BRI Periode September 2024, Pinjaman Rp 50 Juta-Rp 100 Juta, Begini Cara Pengajuannya

Sosok Wasit Eko Agus Sugih Harto

Eko Agus Sugih Harto, wasit yang menjadi korban dalam insiden pemukulan tersebut adalah seorang wasit berlisensi A Nasional. 

Di usianya yang menginjak 39 tahun, Eko sudah memiliki pengalaman panjang di dunia sepak bola Indonesia. 

Sebelum terjun dalam PON 2024, Eko sering memimpin pertandingan di Liga 2, kompetisi sepak bola tingkat nasional di Indonesia.

Pengalamannya sebagai pengadil lapangan di berbagai kompetisi membuatnya dikenal sebagai sosok yang tegas dan profesional.

BACA JUGA:Kisah Sejoli Pacaran di Depan Presiden, Berujung Dapat Surat dari Sekretariat Presiden, Ini Isinya

Namun, selain berprofesi sebagai wasit, Eko juga memiliki pekerjaan lain yang tak kalah mulia. Di luar lapangan, ia adalah seorang guru olahraga di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sumatera Selatan. 

Sebagai pendidik, Eko selalu berusaha menanamkan nilai-nilai sportivitas kepada anak didiknya, yang ironisnya justru menjadi korban tindakan tidak sportif di lapangan sepak bola PON 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: