Iklan dempo dalam berita

Bentuk Generasi Muda Cerdas, Bunda Literasi Dorong Siswa Bijak Berliterasi Jelang Pilkada

Bentuk Generasi Muda Cerdas, Bunda Literasi Dorong Siswa Bijak Berliterasi Jelang Pilkada

Bunda Literasi Dorong Siswa Bijak Berliterasi Jelang Pilkada--

Sementara itu, Koordinator Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) Provinsi Bengkulu, Lisa Adrhianti, menyampaikan bahwa kegiatan Sekolah Kebangsaan ini ditujukan untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan di era digital.

Menurutnya, program ini bertujuan mencetak generasi yang kritis secara akademik dan bijaksana dalam berpikir, terutama dalam menghadapi derasnya arus informasi menjelang Pilkada 2024.

"Kita menekankan pentingnya kemampuan memeriksa fakta serta menjadi pemilih yang cerdas, terutama bagi pemilih pemula yang berpartisipasi dalam Pilkada mendatang," ujar Lisa

BACA JUGA:Penasaran Berapa Gaji Shayne Pattynama, Bek Kiri Timnas Indonesia yang Memiliki Darah Maluku

Ada banyak komponen yang wajib diketahui oleh para pemilih pemula agar tidak terjebak dalam situasi yang penuh fitnah, ujaran kebencian, dan hal-hal negatif lainnya.

Dalam kegiatan bertajuk Tular Nalar 3.0 ini merupakan inisiatif dari Mafindo dengan dukungan Google.org.id danLove Frankie sebagai mitra pelaksana, telah merangkul berbagai komunitas di seluruh Indonesia, termasuk Bengkulu.

Program ini berfokus pada penguatan literasi digital bagi generasi muda, terutama dalam menangkal hoax dan misinformasi.

“Melalui sekolah kebangsaan, anak muda diharapkan mampu mengidentifikasi dan menangkal hoax serta misinformasi,” imbuhnya.

BACA JUGA:Tempo 2 Minggu, Polda Bengkulu Bekuk 6 Pelaku Peredaran Narkoba

Perlu diketahui, program ini memasuki tahun keduanya di Bengkulu. Sebelumnya juga telah diselenggarakan pada tahun 2023, dengan melibatkan beberapa SMA dan kampus di Provinsi Bengkulu.

"Sebelumnya sudah pernah dilakukan dan kita mengundang perwakilan siswa dari SMA se-Kota Bengkulu dan juga mahasiswa dari berbagai kampus di Bengkulu, serta diharapkan mampu menjadi agen literasi digital di lingkungannya" ucapnya

BACA JUGA:Tempo 2 Minggu, Polda Bengkulu Bekuk 6 Pelaku Peredaran Narkoba

Senada dengan Lisa, Kepala Sekolah SMA N 1 Kota Bengkulu, Syahroni mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pihak penyelenggara kegiatan yakni Japelidi Bengkulu yang telah memilih SMA N 1 Kota Bengkulu sebagai lokasi Sekolah Kebangsaan tahun 2024.

"Terima kasih kami ucapkan pada Japelidi Bengkulu dan kami pihak sekolah pada prinsipnya mendukung setiap kegiatan yang di melibatkan siswa-siswi di SMA N 1 Kota Bengkulu, apalagi berkenaan dengan literasi digital dan pencegahan hoax jelang pemilu," katanya

BACA JUGA:Bacaan Niat dan Tata Cara Mengamalkan Puasa Nabi Sulaiman, Ini Keutamaannya

Sementara itu, Community Outreach Mafindo, Citra Rosalyn Anwar juga menyebutkan bahwa besar harapannya agar para siswa yang terlibat dalam program ini menjadi agen perubahan.

"Anak-anak SMA 1 Bengkulu yang cerdas ini akan menjadi agen yang menyebarkan hal-hal baik yang kami bagikan di sekolah kebangsaan kepada orang-orang di sekitarnya," tutur citra

BACA JUGA:Penasaran Berapa Gaji Shayne Pattynama, Bek Kiri Timnas Indonesia yang Memiliki Darah Maluku

Untuk diketahui, Tular Nalar merupakan program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh MAFINDO dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana, telah muncul sebagai platform online pembelajaran utama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis.

Kemudian, dikembangkan bekerja sama dengan Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan MAARIF pada tahap awal, Tular Nalar telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun ini, dengan preferensi khusus untuk melibatkan first-time voters pre-lansia, dan lansia.

BACA JUGA:Penasaran Berapa Gaji Shayne Pattynama, Bek Kiri Timnas Indonesia yang Memiliki Darah Maluku

Sementara Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) merupakan organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Berdiri pada tahun 2016, MAFINDO memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan.

MAFINDO sendiri memiliki 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia dan mencakup berbagai bidang, termasuk pada pencegahan hoax, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoax, penelitian, dan keterlibatan sosial di tingkat akar rumput.

Septi Widiyarti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: