Iklan RBTV Dalam Berita

Heboh Tiga Tanda Kiamat Semakin Dekat, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Heboh Tiga Tanda Kiamat Semakin Dekat, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Beberapa hal yang viral dan disebut tanda kiamat sudah dekat--

Fase ini terjadi karena pada saat itu air laut dalam volume besar berubah menjadi es dan berkumpul di Kutub Utara yang beku, lalu bergerak perlahan menuju arah selatan. Pergerakan inilah yang dapat memengaruhi keadaan tanah di sekitarnya.

Berdasarkan riset modern, sekitar 100 ribu tahun yang lalu Bumi pernah mengalami zaman es. Setelah itu, Bumi berada pada periode interglasial atau menghangat yang berlangsung 10 hingga 20 ribu tahun.

Penjelasan ilmiah di balik fenomena menghijaunya tanah Arab Saudi baru-baru ini yaitu disebabkan curah hujan yang tinggi. Menurut ilmuwan iklim dan profesor hidrologi dari Utrecht University Michelle Van Vliet, curah hujan yang tinggi berkaitan dengan adanya perubahan kondisi cuaca.

“Arab Saudi memiliki iklim gurun dan di beberapa tempat beriklim semi-kering. Di wilayah sekitar Mekah, rata-rata curah hujan adalah 112 milimeter per tahun. Biasanya curah hujan relatif sedikit di sekitar Makkah, jauh lebih sedikit dibandingkan beberapa bulan terakhir ini,” katanya.

Michelle menambahkan, penyebaran curah hujan yang terjadi di sejumlah wilayah tidak hanya berubah dalam ruang, tetapi juga dalam waktu. Artinya, ketika terjadi curah hujan yang sangat deras di satu wilayah, maka di wilayah lain akan terjadi kekeringan yang sangat parah.

 

BACA JUGA:BSI Bisa Beri Pinjaman hingga Rp 2 Miliar Tanpa Agunan

Matahari Terbit dari Barat

Beberapa waktu lalu viral sebuah postingan di Facebook soal matahari yang beraktivitas tak biasa. Sebuah postingan berbahasa Thailand dan Inggris itu mengatakan matahari terbit dari barat, dan membuat bumi mendekati kiamat.

Bahkan unggahan itu menyatakan sumber berita berasal dari lembaga antariksa Amerika Serikat (AS), NASA. NASA disebut mengumumkan matahari bisa terbit dari barat karena Bumi berputar ke arah sebaliknya.

“Bumi akan berputar ke arah sebaliknya yang menyebabkan matahari muncul dari sisi barat. Periset meyakini bahwa kita bergerak menuju pembalikan medan magnet yang akan menjadi akhir umat manusia dan mendekati kiamat,” tulis postingan di Facebook tersebut.

Namun, NASA membantah unggahan itu. Associate Administrator for Communications NASA, Bettina Inclan mengatakan pihaknya dan organisasi lain tidak pernah memprediksi hal itu.

“Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi matahari akan terbit dari barat,” ungkap Inclan.

Inclan menjelaskan fenomena pembalikan magnet memang pernah terjadi. Sejumlah ilmuwan juga mempelajari terkait hal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: