Iklan RBTV Dalam Berita

Sempat Jadi Primadona, Ini Produk Pertama yang Diluncurkan Tupperware

Sempat Jadi Primadona, Ini Produk Pertama yang Diluncurkan Tupperware

Produk Pertama Diluncurkan Tupperware--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Sempat jadi primadona, ini produk pertama diluncurkan Tupperware.

Tupperware bukanlah nama asing yang terdengar ditelinga, mulai dari ibu rumah tangga hingga anak TK tahu mengenai brand produk peralatan rumah tangga yang satu ini.

BACA JUGA:7 Tempat Wisata Populer di Provinsi Jambi, Cocok untuk Mengisi Waktu Libur

Dikutip dari jatimtimes.com, Tupperware didirikan oleh Earl Silas Tupper, seorang ahli kimia kelahiran 1907. Menurut informasi dari situs resmi perusahaan, Tupper mulai bekerja di bidang inovasi sejak usianya 21 tahun dan terlibat dalam berbagai riset.

Salah satu pencapaiannya adalah berhasil menemukan metode untuk memurnikan ampas biji polyethylene bahan dasar plastic menjadi plastik yang fleksibel, kuat, ringan, dan aman digunakan.

Kemudian, pada tahun 1938, Earl S. Tupper mendirikan perusahaannya sendiri yang dinamai Earl S. Tupper Company.

Dari sana, ia mematenkan produk plastik pertamanya, yang kemudian dikenal sebagai Poly-T.
Beberapa tahun kemudian, ia mendapatkan ide untuk membuat wadah kedap udara yang menyerupai kaleng cat, namun berbahan plastik.

Produk ini dirancang untuk membantu keluarga Amerika menghemat uang dengan mengurangi pemborosan makanan.

BACA JUGA:7 Wisata Populer di Palembang Selain Terkenal dengan Cita rasa Pempek

Pada tahun 1946, Tupper meluncurkan produk yang dikenal sebagai Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler di bawah merek Tupperware.

Produk ini langsung diminati pasar, terutama setelah Perang Dunia II, ketika banyak keluarga di Amerika Serikat mencari cara untuk menghemat uang dari pemborosan makanan.

Kini, kepemilikan Tupperware tidak lagi dimiliki secara pribadi. Saham perusahaan ini telah tersebar di pasar modal dan dimiliki oleh berbagai institusi.

Berdasarkan informasi dari Nasdaq, sekitar 23,46% saham Tupperware dimiliki oleh sekitar 82 lembaga, dengan nilai total saham mencapai USD 6 juta.

BACA JUGA:Jangan Asal Beli, Ini 6 Tips Memilih Sepeda yang Tepat Bagi Pemula

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: