Iklan RBTV Dalam Berita

Pria Ini Dituduh Terlibat PKI, Padahal Sumbang Emas 28 Kilogram untuk Monas

Pria Ini Dituduh Terlibat PKI, Padahal Sumbang Emas 28 Kilogram untuk Monas

Teuku Markam, orang yang menyumbangkan 28 Kg emas untuk Monas, namun kemudian dituduh terlibat PKI--

Lidah api tersebut benar-benar dilapisi dengan emas seberat 35 kg. Namun, siapa yang menyangka jika emas tersebut merupakan hasil sumbangan dari pengusaha paling kaya di Indonesia pada saat itu asal Provinsi Aceh yakni Teuku Markam.

Pengusaha asal Aceh, Teuku Markam menyumbangkan emas seberat 28 kg dari keseluruhan emas yang digunakan untuk melapisi lidah api 14,5 setinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77 bagian yang disatukan di ujung Tugu Monas.

BACA JUGA:Terbukti Membayar! Inilah 9 Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang 2024, Dijamin Menguntungkan

Harta kekayaan dari Teuku Markam berasal dari jaringan bisnisnya yang bergerak dalam berbagai bidang, diantaranya: pengimpor kendaraan pabrikan asal Jepang, besi beton, plat baja dan mengimpor senjata atas izin pemerintah saat itu.

Teuku Markam lahir pada 12 Maret 1924 di Aceh Utara dan meninggal Desember 1985. 

Namanya tersohor sebagai salah satu pengusaha tersukses di Indonesia pada era Presiden pertama RI, Soekarno.

Meski demikian, hidup sebagai pengusaha terkaya di Indonesia tidak membuat hidupnya menjadi mudah. 

Bergantinya tongkat kepemimpinan Presiden Soekarno kepada Presiden Soeharto menjadi keruntuhan kejayaan Teuku Markam.

BACA JUGA:Terbukti Komisi Cair ke Rekening, Ini 10 Aplikasi Penghasil Uang Resmi Terdaftar di Pemerintah

Pengusaha sukses asal Aceh tersebut dijebloskan ke penjara dengan tuduhan sebagai bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI) dan koruptor oleh rezim Orde Baru (Orba). 

Harta kekayaan Teuku Markam disita oleh negara dan sang pengusaha harus mendekam dibalik jeruji besi selama delapan tahun lamanya.

Usai masa penahanannya rampung, Teuku Markam sempat mencoba kembali peruntungannya lagi di dunia bisnis. 

Sayang, upayanya tidak berjalan mulus dan belum dapat kembali ke posisinya saat pertama kali. 

Hingga kematiannya di tahun 1985, sanak saudara dan keturunan Teuku Markam hidup dengan segala keterbatasan.

BACA JUGA:Viral Aksi Heroik Seorang Polisi Bersama Istri dan Anak Kejar Pelaku Curanmor, Sempat Ada Tembakan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: