Iklan RBTV Dalam Berita

Dugaan Pelecehan Guru BK SMAN Terhadap Puluhan Muridnya, Begini Modusnya

Dugaan Pelecehan Guru BK SMAN Terhadap Puluhan Muridnya, Begini Modusnya

Dugaan Kasus Pelecehan--

Lebih mengejutkan lagi, NS mengungkapkan bahwa temannya pernah diminta membuka bajunya dengan alasan untuk melihat apakah ada bekas luka di tubuhnya.

Selain itu, ada ancaman dari guru tersebut agar para siswi tidak melaporkan kejadian ini kepada pihak sekolah. Jika melaporkan, guru itu mengancam akan menyebarkan informasi pribadi mereka kepada guru-guru lain.

BACA JUGA:Tak hanya Menghibur, Begini Cara Nonton YouTube agar Bisa Dapat Uang, Yuk Coba!

Korban Berjumlah Puluhan

Pengakuan korban tidak berhenti pada satu atau dua siswi saja. Salah satu siswi kelas XI berinisial NR juga mengaku telah dipanggil oleh guru BK tersebut sebanyak lima kali dengan modus yang sama.

Setiap kali dipanggil, guru tersebut selalu memilih waktu ketika kantor sepi, dan ruangan BK selalu dalam kondisi terkunci.

Dalam sesi tersebut, NR mendapatkan pertanyaan yang menyimpang dan sangat pribadi, mulai dari ukuran bra, apakah pernah menonton video porno, hingga pertanyaan tentang pengalaman masturbasi.

Menurut NR, jumlah korban pelecehan verbal oleh guru BK ini mencapai puluhan orang. "Kami menduga ada sekitar 30 hingga 40 siswi yang mengalami hal serupa. Kami akhirnya memberanikan diri untuk mengadukan hal ini kepada kepala sekolah," ujar NR.

BACA JUGA:Miris! Seorang Wanita Menangis Karena Sang Adik Kritis dan Tak Dilayani di Sebuah Rumah Sakit

Respon Kepala Sekolah

Sayangnya, meskipun pengaduan sudah dilakukan, tindakan yang diambil pihak sekolah dianggap sangat minim. Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Kota Pekalongan, Yulianto Nurul Furqon, hanya memberikan surat peringatan (SP) 1 kepada guru BK tersebut, meskipun guru tersebut telah mengakui perbuatannya.

Banyak pihak, termasuk korban dan orang tua, merasa kecewa dengan keputusan sekolah yang dinilai tidak melindungi para siswa.

"Kami sangat kecewa karena uami merasa tidak dilindungi okeh sekolah, bahkan pesan melalui jejaring diminta dihapus," tambahnya.

Seorang wali murid Suhel yang mendapatkan laporan terjadi pelecehan seksual verbal juga mengaku kecewa, karena setelah sepekan menemui kepala sekolah untuk melaporkan hal itu tidak ada tindakan.

BACA JUGA:Heboh Soal Produk Tuyul, Tuak hingga Wine Dapat Sertifikat Halal, Kemenag Buka Suara

Sehingga berencana akan menyiapkan pendampingan hukum agar masalah ini ditindak tegas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: