5 Tips Memilih Produk Investasi yang Aman dan Menguntungkan
Tips memilih produk investasi aman--
Obligasi sifatnya berpendapatan tetap dengan tingkat pertumbuhan nilai investasi dan faktor risiko yang relatif stabil.
Jenis-jenis obligasi pada umumnya adalah obligasi pemerintah (Surat Utang Negara), obligasi korporasi (BUMN atau korporasi lainnya), dan obligasi ritel (dijual kepada individu melalui agen penjual yang ditunjuk pemerintah).
- Rekening Valas
Sesuai namanya, rekening valas adalah jenis tabungan yang menggunakan mata uang asing.
Selain untuk kebutuhan transaksi valas, investor bisa menggunakan rekening valas sebagai salah satu bentuk jenis investasi yang bersifat jangka menengah hingga panjang, misalnya untuk menabung biaya pendidikan masa depan, hedging/melindungi risiko atas aset, hingga mengambil selisih nilai tukar mata uang sebagai keuntungan.
- Deposito
Deposito adalah simpanan yang pencairan dana dapat dilakukan sesuai dengan periode dan syarat-syarat tertentu.
Sebagai salah satu aset likuid, deposito bukan hanya bisa dijadikan investasi yang aman tetapi juga dapat berguna sebagai agunan/jaminan kredit, sambil tetap mendapatkan bunga berjalan sesuai penawaran yang didapatkan.
BACA JUGA:Update Harga Baterai Lithium Suzuki Ertiga Hybrid Terbaru 2024, Investasi untuk Kendaraan Masa Depan
3. Menghitung Nilai Perkiraan Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa yang bersifat kontinu akibat mekanisme pasar secara keseluruhan.
Pada tahun 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai inflasi sebesar 1,68% atau dalam arti lain, nilai uang sebagai alat tukar produk/jasa menurun sebesar 1,68%.
Idealnya, kinerja investasi memiliki tingkat pengembalian (return rate) diatas laju inflasi sehingga daya beli kamu tetap kuat dan aset terus bertambah.
Setiap jenis investasi memiliki return rate yang berbeda- beda, misalnya deposito sekitar 4-6% per tahun atau obligasi sekitar 3- 8% yang nilainya bisa berubah sewaktu- waktu.
Jadi, pastikan jenis investasi yang dibeli memiliki tingkat suku bunga yang diatas laju inflasi, sambil juga memperhatikan tingkat risiko karena semakin tinggi return rate maka risiko juga turut meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: