Tolak Permintaan Customer, Kurir Ini jadi Korban Kekerasan Ketika Antar Paket COD

Sementara itu, Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anton Widodo, menuturkan bahwa pihaknya masih memeriksa apakah sudah ada laporan resmi yang dibuat oleh korban. 

"Saya belum tahu apakah laporan sudah masuk atau belum. Kami akan cek terlebih dahulu," kata Anton saat dimintai konfirmasi.

BACA JUGA:Ulah Selebgram Asal Medan Membuat Umat Kristiani Murka, Ini Ucapannya di TikTok Hingga Dilaporkan ke Polda

Pengertian COD (Cash On Delivery)

Sistem pengiriman dengan metode COD atau Cash On Delivery adalah proses transaksi di mana pembeli membayar barang secara tunai ketika barang diterima. 

Sistem ini menawarkan kemudahan bagi konsumen yang enggan melakukan pembayaran di muka atau melalui transfer bank. Dengan COD, konsumen bisa membayar langsung setelah barang tiba di tangan mereka.

Namun, aturan utama dalam sistem COD adalah barang tidak boleh dibuka sebelum pembayaran dilakukan. Hal ini untuk melindungi hak penjual dan kurir agar transaksi berlangsung secara adil. 

BACA JUGA:Heboh! Mobil APV Warga Seluma Terbakar di Garasi, Begini Kronologisnya

Jika konsumen diperbolehkan membuka paket sebelum membayar, ada risiko penyalahgunaan, seperti mengganti barang atau menolak pembayaran setelah melihat isi paket. 

Oleh karena itu, kurir diwajibkan mengikuti SOP yang telah ditetapkan, di mana barang baru boleh diperiksa setelah pembayaran dilakukan.

Insiden yang dialami oleh Ipan, seorang kurir pengantar paket COD, menggambarkan pentingnya memahami aturan dan prosedur pengiriman barang, baik bagi konsumen maupun penjual. 

BACA JUGA:Saudara Rekam Aksi Ibu Cabuli Anak Kandung, Ketiganya Jadi pelaku! Ini Motifnya

Meskipun sistem COD memberikan keuntungan berupa kemudahan pembayaran, konsumen harus tetap mengikuti prosedur yang berlaku, termasuk tidak membuka paket sebelum melakukan pembayaran.

 

(Sheila Silvina)

Sumber: