Perselisihan Camelia Neneng Vs Masinton Berujung Saling Lapor, Begini Kronologinya
Camelia Neneng Vs Masinton --
Sebelum terjun dalam ranah politik, Masinton yang lahir pada 11 Februari 1971 di Sibolga, Sumatra Utara ini diketahui memiliki latar belakang keluarga yang sederhana. Bahkan, ia pernah menjadi buruh harian lepas karena keterbatasan ekonomi orang tuanya.
Berkat pengalamannya itu, sang politikus berani menyuarakan kegelisahan buruh maupun rakyat pada umumnya di sela-sela waktu kerja sekaligus kuliah yang ia jalani di Jakarta, tempat Masinton berpindah selepas berhenti dari pekerjaan buruhnya.
BACA JUGA:Gagal Nanjak Akibat Mesin Mati, Dump Truck Bermuatan Pasir Terguling di Pekarangan Rumah Warga
Komitmen dan keberpihakan sang legislator terhadap rakyat kecil juga sudah terbangun sejak ia menyandang status mahasiswa hukum.
Berbagai kegiatan, seperti mengorganisir penarik becak di beberapa wilayah, menjadi rekam jejak perjuangan awalnya.
Tak berhenti di sana, setelah dirinya dinyatakan lulus sebagai Sarjana Hukum, ia meneruskan juang suaranya dengan bergabung PDIP bersama rekan penggiat lain, dan sejak itulah ia mengukir jejak-jejak baru dalam kariernya, hingga kini menjadi anggota DPR RI.
BACA JUGA:Metro dan Banjarmasin Masuk Dalam Deretan 9 Kota Biaya Hidup Termahal di Indonesia
Riwayat Pendidikan Masinton Pasaribu
Dikutip dari laman dpr.go.id, sebagai pria kelahiran Sumatera Utara, Masinton Pasaribu mengenyam tiga tahapan bangku pendidikan di wilayah provinsi tersebut. Pada jenjang sekolah dasar, ia diketahui bersekolah di SDN 060951 Medan (1977 - 1984).
Lalu, di jenjang sekolah menengah sang legislator menyelesaikan pendidikan di SMPN Labuhan Deli (1984 - 1987) dan SMAS DR. Wahidin Sudirohusono (1987 - 1990). Lingkungan sekolahnya ini diketahui terdiri dari berbagai macam suku dan agama.
Setelah dinyatakan lulus tahap Sekolah Menengah Atas, politikus PDIP ini tak serta merta dapat mengambil jenjang perkuliahan. Sebab keterbatasan ekonomi, ia baru bisa mengambil pendidikan lanjutan setelah mengumpulkan pundi rupiah sebagai buruh.
Sampai akhirnya, pada tahun 1996, Masinton muda bertolak ke Jakarta untuk mengenyam bangku perkuliahan di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia. Dirinya berhasil keluar sebagai Sarjana Hukum (S.H) pada 2003, setelah menghabiskan waktu kuliah selama 7 tahun.
Itulah artikel terkait perseteruan antara Camelia Neneng Vs Masinton yang kian memanas.
Putri Nurhidayati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: