Iklan RBTV Dalam Berita

Penyebab Terjadinya Fenomena Badai Matahari, Ini 5 Dampak yang Harus Diwaspadai

Penyebab Terjadinya Fenomena Badai Matahari, Ini 5 Dampak yang Harus Diwaspadai

Dampak Fenomena Badai Matahari--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Penyebab terjadinya fenomena badai matahari, ini 5 dampak yang harus diwaspadai.

Fenomena badai matahari merupakan salah satu peristiwa alam yang menarik dan berpotensi menimbulkan dampak signifikan bagi kehidupan di Bumi.

BACA JUGA:Sederet Fakta Terbakarnya Speed Boat yang Tewaskan Cagub Maluku Utara Beny Laos

Fenomena ini terjadi akibat aktivitas Matahari, terutama dalam bentuk Ledakan Matahari atau Flare.

Energi yang dilepaskan selama flare ini bisa memengaruhi lingkungan di sekitar Bumi, dan efeknya dapat dirasakan pada berbagai sistem, seperti operasi satelit, komunikasi radio, serta jaringan transmisi tenaga listrik.

BACA JUGA:Nahas, Cagub Malut Benny Laos Tewas Saat akan Kampanye, Speedboat Meledak

Menurut laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena ledakan di Matahari ini disebabkan oleh adanya aktivitas internal yang terjadi pada Matahari.

Aktivitas ini berkaitan dengan siklus 11 tahunan, di mana tingkat aktivitas Matahari mengalami pasang surut.

Para ilmuwan dan ahli atmosfer di seluruh dunia belum sepenuhnya memahami penyebab pasti dari fenomena ini, namun ada indikasi bahwa proses ini melibatkan gaya magnetik dan reaksi nuklir yang berlangsung di dalam inti Matahari.

BACA JUGA:Kapal Cepat Angkut Cagub Maluku Utara Bersama Rombongan Meledak di Bobong, Begini Kronologinya

Baru-baru ini, BMKG mengumumkan bahwa mereka mendeteksi fenomena badai kuat Matahari yang diprediksi akan melanda wilayah Indonesia.

Fenomena ini diperkirakan akan berlangsung selama tiga hari, dan semua pihak diimbau untuk mewaspadai dampak yang mungkin ditimbulkan.

Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG, Syrojudin, pada 11 Oktober 2024, mengatakan bahwa badai kuat matahari berada pada indeks ekstrem.

"Badai kuat Matahari tersebut berada pada indeks ekstrem (G4) yang akan berlangsung pada 11-13 Oktober 2024."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: