Iklan RBTV Dalam Berita

Menilik Sejarah Kerajaan Wengker, Ini Sosok Bhre Wengker Sang Pemilik Tahta Istana Timur Majapahit

Menilik Sejarah Kerajaan Wengker, Ini Sosok Bhre Wengker Sang Pemilik Tahta Istana Timur Majapahit

Mengulik sejarah --

BACA JUGA:Begini Firasat Kematian untuk Diri Sendiri Menurut Kajian Psikologis dan Medis

Struktur bata merah yang ditemukan di situs ini menunjukkan kualitas arsitektur yang tinggi, serta adanya artefak berharga yang mengindikasikan kehidupan sosial yang kompleks.

Bekas istana timur Majapahit hanya tersisa bagian fondasinya di Situs Kumitir, tepatnya di sebelah barat makam Dusun Bendo.

Fondasi yang terbuat dari bata merah kuno dan bebatuan (boulder) itu seluas 20x26 meter persegi.

Struktur Istana Bhre Wengker itu dikelilingi pagar atau talud berdenah persegi panjang 316x203 meter dengan luas mencapai 64.148 meter persegi. Dinding sisi barat merupakan gerbang sekaligus benteng istana.

BACA JUGA:Viral! Komplotan Pencuri Ban Serap Truk Tronton Dikejar Polisi di Tol, Satu Pelaku Ditangkap

Śūrabhāna: Bhre Wengker nan Misterius

Dilansir dari tirto.id, bangunan suci tempat disemayamkannya Wijayarajasa di Krttabhuwana, dalam Nagarakrtagama disebut sebagai Śūrabhāna. Nama tersebut oleh sebagian peneliti diidentikkan dengan Candi Surawana yang berada di Kabupaten Kediri sekarang.

Menurut penggambaran Edi Sedyawati dkk. dalam Candi Indonesia: Seri Jawa (2013), Candi Surawana sebagai suci terbilang cukup istimewa dan unik dibandingkan dengan candi-candi pendharmaan yang lain.

Meski dari segi kelengkapan bangunannya dalam kondisi yang runtuh saat ini, namun Candi Surawana diduga memiliki corak keagamaan Hindu-Saiwa.

Denah candi didesain seperti bujur sangkar dengan ukuran yang cukup megah, yakni 7.80 m2. Kemegahan Candi Surawana dilengkapi dengan unsur relief cerita pandu, yang setiap panil reliefnya mengandung adegan-adegan tertentu dari cerita yang berbeda.

 

Cerita-cerita yang dapat diidentifikasi oleh para peneliti di antaranya relief Arjunawiwaha yang berkisah soal pernikahan Arjuna, cerita Bubuksah-Gagangaking yang berkisah soal kehidupan dua pendeta dengan aliran kepercayaan berbeda, dan cerita Sri Tanjung yang kisahnya khas Jawa Timur serta sampai sekarang menjadi tradisi lisan di Banyuwangi.

Temuan lainnya adalah patung ular di halaman candi yang saat ini telah hilang. Kemegahan candi pendharmaan Wijayarajasa yang demikian sebenarnya menuai polemik, karena porsi perannya dalam historiografi Majapahit yang dianggap minim. 

Itulah informasi terkait sejarah Kerajaan Wengker dan sosok Bhre Wengker sang pemilik tahta di Istana Timur Majapahit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: