Aksi Heroiknya Diapresiasi, Dua Kakek yang Setop Kereta Api Lintasi Rel Putus Dapat Hadiah dari PT KAI

Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, mengonfirmasi aksi heroik yang dilakukan oleh Mbah Jamin dan Mbah Sarmo.

Ia menjelaskan bahwa setelah menerima isyarat bahaya dari kedua lansia tersebut, masinis KA Dharmawangsa segera melakukan pengereman dan berhasil menghentikan keretanya tepat sebelum melewati rel yang patah.

"Masinis segera melaporkan situasi tersebut kepada pusat pengendali kereta api dan stasiun terdekat melalui radio telekomunikasi," jelas Franoto.

BACA JUGA:Cara Mudah Cek Kendaraan Kena ETLE atau Tidak, Hitungan Menit Selesai

Tim Pemeliharaan Prasarana Daop 4 Semarang langsung dikerahkan ke lokasi kejadian untuk memeriksa kondisi rel.

Setelah memastikan adanya gangguan pada sambungan rel, tim memberikan panduan kepada KA Dharmawangsa untuk melintasi jalur tersebut dengan kecepatan aman, yaitu 5 km/jam.

Proses perbaikan rel dilakukan segera, dan sekitar pukul 18.40 WIB, rel berhasil diperbaiki sehingga dapat dilewati kereta dengan kecepatan normal.

"KAI sangat mengapresiasi peran serta warga dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api. Aksi Mbah Jamin dan Mbah Sarmo sangat berharga dalam mencegah potensi bahaya yang lebih besar," ujar Franoto.

Selain itu, ia juga meminta maaf kepada para penumpang KA Dharmawangsa atas keterlambatan yang terjadi akibat insiden tersebut.

BACA JUGA:Carli, Pencipta Lagu yang Tak Kenal Istilah Royalti, Karyanya hanya Dibayar Beras dan Seharga Cabai

Kereta yang semula dijadwalkan tiba tepat waktu, mengalami keterlambatan sekitar 40 menit karena insiden rel patah ini.

Dilansir dari tribunjatim.com, atas tindakan heroik mereka, PT KAI memberikan penghargaan berupa uang tali asih sebesar Rp 10 juta kepada masing-masing Mbah Jamin dan Mbah Sarmo.

Tidak hanya itu, mereka juga mendapat ponsel serta voucher tiket kelas luxury dan eksekutif untuk perjalanan kereta api di seluruh wilayah Indonesia.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala Daerah Operasi 4 Semarang, Daniel Johannes Hutabarat, di Stasiun Tawang Semarang pada Jumat, 11 Oktober 2024.

"Kepedulian dan keberanian Mbah Jamin dan Mbah Sarmo dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api adalah contoh nyata peran serta warga dalam mendukung keamanan transportasi publik. Kami sangat berterima kasih kepada mereka atas tindakan cepat yang telah menyelamatkan banyak nyawa," ungkap Daniel.

Sumber: