3 Skema Skema Subsidi KPR Terbaru 2024 yang Diusulkan BTN Guna Mewujudkan Program 3 Juta Rumah Subsidi
Skema subsidi KPR BTN 2024--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Skema subsidi KPR terbaru 2024, BTN bocorkan 3 usulan, guna wujudkan program 3 juta rumah.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk alias BTN, telah mengusulkan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dari program 3 juta rumah kepada Satuan Tugas (Satgas) Perumahan pada Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto mendatang.
BACA JUGA:15 Pilihan Ide Usaha Sampingan untuk Ibu Rumah Tangga yang Menjanjikan
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama BTN Nixon L. P. Napitupulu, ia menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan usulan tiga jenis KPR subsidi kepada Satuan Tugas (Satgas) Perumahan pemerintahan berikutnya yang diketuai adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.
“Yang pertama namanya rumah desa. Karena memang ada 24 juta dari 27 juta rumah pelanggan listrik 450W atau hampir lebih dari 90% itu bisa disebut tidak layak huni,” katanya kepada wartawan di Menara BTN, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2024).
BACA JUGA:DP Cuma 5 Persen, Ini Simulasi Kredit Rumah Tipe 36, Angsuran Ringan
Begini 3 Skema Usulan
Dengan kondisi tersebut, Nixon menyebut bahwa subsidi KPR akan diberlakukan untuk pembangunan maupun renovasi rumah di perdesaan terkait. Jumlah rumah yang disasar berkisar pada angka 2 juta unit.
Jenis kedua adalah rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dia menjelaskan bahwa skema subsidi ini tidak jauh berbeda dengan KPR dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dengan sedikit penyesuaian.
“Jadi [untuk] masyarakat yang bekerja di daerah sekitaran daerah urban, mulai Bekasi, Cikarang, Karawang, sampai Purwakarta, dan seterusnya. Di provinsi lain juga sama,” sambungnya.
BACA JUGA:Berencana Beli Rumah Tipe 45? Segini Besaran DP dan Angsuran Kreditnya
Nixon melanjutkan, jenis ketiga yang diusulkan adalah rumah daerah urban, dengan target utama kelas pekerja dengan penghasilan mencapai Rp12 juta hingga Rp15 juta.
Terkait ini, BTN mengusulkan pemanfaatan lahan atau bangunan eksisting milik pemerintah maupun BUMN untuk didirikan hunian vertikal yang terjangkau bagi para pekerja tersebut.
Dia mencontohkan bahwa di kawasan DKI Jakarta terdapat sejumlah pasar milik BUMD yang dapat dibangun hunian berupa apartemen terjangkau di atasnya.
“Katakanlah harganya Rp400-Rp500 juta, terjangkau kalau pakai KPR 25 tahun atau 30 tahun,” tuturnya.
BACA JUGA:Anggaran Biaya untuk Membangun Rumah Tipe 45, Minimal Siapkan Budget Segini
Nixon menyimpulkan, terdapat banyak opsi yang dapat dioptimalkan sebagai solusi atas permasalahan hunian bagi masyarakat.
Pihaknya berharap agar usulan kepada Satgas Perumahan dapat diteruskan dan dijalankan oleh pemerintah baru kelak.
Berdasarkan catatan Bisnis, program 3 juta rumah merupakan salah satu dari 17 program prioritas yang dijanjikan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam kampanye Pilpres 2024 silam.
BACA JUGA:Berencana Bangun Rumah Tipe 21? Ini Rincian Biayanya, Wujudkan Hunian Minimalis Modern
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: