Iklan RBTV Dalam Berita

Penjelasan BMKG Tentang Wilayah Pulau Jawa yang Belum Masuk Musim Hujan

Penjelasan BMKG Tentang Wilayah Pulau Jawa yang Belum Masuk Musim Hujan

Kapan wilayah pulau Jawa masuk musim hujan--

BACA JUGA:Mudahkan Layanan Keuangan, Ini Sederet Produk dan Layanan BRI di Tahun 2025

Dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 22-28 Oktober, BMKG memperkirakan dalam sepekan ke depan, cuaca di berbagai wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh pola peralihan musim.
Tak hanya itu, BMKG juga menyebut jika ketidakstabilan atmosfer selama periode ini dapat meningkatkan peluang terbentuknya awan konvektif, khususnya di wilayah bagian selatan Indonesia seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Meski masih dominan cuaca terik, daerah-daerah tersebut sudah terpantau akan mengalami kenaikan curah hujan, terutama pada akhir pekan kemarin.
BMKG juga menambahkan jika sejumlah dinamika atmosfer berkontribusi terhadap kondisi cuaca di Tanah Air beberapa waktu ini.

BACA JUGA:Warga Desa Tangga Batu Seluma Ditemukan Meninggal Dunia di Tepi Pantai

Pertama, Madden Julian Oscillation (MJO) berada pada fase 5 (Maritime Continent) yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Kemudian, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial diperkirakan akan aktif di wilayah Laut Natuna, Laut Natuna Utara, Laut Sulu, Kalimantan Utara, Laut Sulawesi, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

Ketiga, gelombang atmosfer Kelvin diprediksi aktif di di Laut Andaman dan Samudera Hindia sebelah selatan pulau Jawa hingga NTT.
"Aktivitas atmosfer ini berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut," jelas BMKG.

BACA JUGA:Beroperasi Lebih dari Satu Abad, Ini Keunggulan Utama BRI

Sementara itu, untuk informasi tambahan, ketika musim hujan jenis mikroba akan lebih mudah berkembang biak, dan makin mudah masuk ke tubuh manusia. 
Daya tahan tubuh yang tak prima akan semakin membuat bakteri dan virus berkembang hingga menyebabkan penyakit.  Tubuh harus waspada terhadap serangan penyakit yang datang ketika musim hujan. 

BACA JUGA:Innalillahi Bocah Perempuan 9 Tahun Meninggal Akibat HIV

6 penyakit yang sering mengintai saat musim hujan

1. Diare

Penyakit ini ditandai dengan frekuensi buang air besar yang meningkat dibandingkan biasanya. Diare disebabkan karena mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit.
Diare disebabkan oleh bakteri e.coli, salmonella, shigella, dan cholera. Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari, namun bisa juga terjadi berminggu-minggu.

2. Demam berdarah dan malaria

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk. Saat musim hujan perkembangbiakan nyamuk akan meningkat, baik perkembangan nyamuk demam berdarah atau malaria.
Kedua penyakit ini merupakan penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan kematian.

3. Penyakit kulit

Saat hujan atau banjir akan membawa banyak bakteri yang bisa menyerang kulit. Bakteri akan menyebabkan rasa gatal pada kulit. 
Selain bakteri gatal pada kulit juga bisa disebabkan oleh jamur. Infeksi jamur kulit umumnya terjadi pada lipatan-lipatan tubuh seperti selangkangan dan payudara.
Berikan obat yang tepat untuk mengatasi masalah kulit sebelumnya bisa konsultasi kepada dokter. Seringlah mencuci tangan atau tubuh agar selalu bersih dan terhindar dari bakteri.

4. Influenza atau flu

Flu disebabkan inveksi virus influenza A, B, atau C. Infeksi ini akan menyerang pernapasan dan menyebabkan gejala seperti demam, batuk, pusing, sakit kepala dan tenggorokan.
Meskipun penyakit ini tidak berbahaya tapi ada baiknya untuk tak disepelekan. Pasalnya dalam beberapa kondisi, influenza bisa menyebabkan komplikasi seperti pneumonia.

5. Demam Tifoid atau Tipes

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang masuk ke saluran cerna melalui mulut, esophagus, lambung, usus kecil, dan usus besar. Penyakit ini menimbulkan demam yang tinggi.

6. Leptospirosis

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira sp yang menyebar melalui urine tikus. Penyakit ini akan menyebabkan kulit penderita menjadi kekuningan dan mukosa mengering.
Pada sejumlah kasus penyakit ini disertai dengan diare atau konstipasi (sembelit). Saat musim hujan urine tikus menyebar lewat air dan masuk ke tubuh melalui kulit atau selaput lendir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: