Iklan RBTV Dalam Berita

Arti 13 Istilah Gaul dari Gen Z Kerap Jadi Bahasa Sehari-hari

Arti 13 Istilah Gaul dari Gen Z Kerap Jadi Bahasa Sehari-hari

Kumpulan istilah gaul Gen Z--ist

Dalam konteks hubungan, istilah clingy dalam bahasa gaul dapat diartikan sebagai "susah lepas" atau perilaku menempel yang berlebihan. 

Ciri-ciri perilaku clingy dalam suatu hubungan antara lain adalah selalu ingin bersama pasangan setiap saat, merasa cemburu dan khawatir saat pasangan tidak bersama mereka, serta sulit memberikan kebebasan pada pasangan. 

Mereka juga cenderung membutuhkan konfirmasi terus-menerus tentang perasaan dan kebutuhan mereka dalam hubungan.

Contoh penggunaan kata "clingy" dalam kalimat adalah "Pacarku terlalu clingy, dia selalu ingin tahu setiap langkah yang aku lakukan."

BACA JUGA:BRI Perkuat Sinergi dengan Badan Kepegawaian Negara untuk Peningkatan Layanan Perbankan

8. Picky

Arti "Picky" dalam bahasa gaul adalah seseorang yang pemilih atau memilih-milih. Contoh penggunaannya adalah ketika seseorang disebut "picky" karena sulit untuk puas dengan pilihan makanan di restoran.

Seseorang bisa dianggap "picky" dalam suatu situasi ketika mereka terlalu kritis atau selektif terhadap sesuatu, seperti makanan, pakaian, atau bahkan pasangan hidup. Sikap ini dapat membuat orang di sekitarnya merasa kesulitan untuk memuaskan mereka.

9. Hypebeast

Dalam konteks fesyen dan streetwear, istilah Hypebeast mengacu pada seseorang yang sangat antusias terhadap merek-merek terkenal dan kekinian, hingga pada tingkat fanatisme. 

Istilah ini pertama kali digunakan dalam budaya streetwear di Amerika Serikat pada awal tahun 2000-an, dan mulai populer di kalangan pemuda pada tahun-tahun berikutnya. 

Kevin Ma, pendiri situs web fesyen Hypebeast, dikenal karena mempopulerkan istilah ini dengan lebih luas.

BACA JUGA:Daftar HP Murah dan Terlaris di 2024, Hemat Budget dan Powerful

Hypebeast biasanya gemar memakai barang-barang mahal dan eksklusif, seperti sepatu sneakers dari merek-merek ternama seperti Nike, Adidas, atau Supreme, tas dari merek high-end seperti Louis Vuitton, dan pakaian dengan logo merek yang sangat kentara. 

Mereka juga diketahui keras dalam mencari barang-barang terbatas dan kolaborasi-kolaborasi antara merek ternama, dan siap membayar harga yang sangat tinggi hanya untuk memperoleh barang-barang tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: