Gara-gara Uang Anak Lapor Ibu Kandung ke Polisi, Kapolsek Sampai Harus Lakukan Ini
Suasana anak lapor Ibu kandung ke polisi--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Seorang anak berusia 7 tahun dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membuat kehebohan di dunia maya setelah mendatangi kantor Polsek Cibeber untuk melaporkan ibunya.
Bocah ini merasa kesal dan kecewa karena sang ibu tidak memberinya uang sebesar Rp100.000 yang dimintanya untuk membeli seekor burung.
Momen unik ini direkam dalam sebuah video yang kemudian diunggah oleh akun TikTok @Cibeberupdate. Video tersebut dengan cepat viral di berbagai platform media sosial.
BACA JUGA:Awas Salah Pilih, Ini 5 Perbedaan Jas dan Tuxeo yang Jarang Diketahui
Video berdurasi 2 menit 24 detik itu memperlihatkan anak laki-laki tersebut sedang berhadapan dengan petugas polisi di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Cibeber.
Tampak dalam video tersebut, polisi tengah menasihati anak itu agar mengurungkan niatnya untuk melaporkan sang ibu.
Hingga berita ini diterbitkan, video itu telah ditonton sebanyak lebih dari 500.000 kali, mendapat 10.000 tanda suka, dan dibagikan ribuan kali.
BACA JUGA:Guru di Sorong Dilaporkan Orang Tua Siswa hingga Didenda Rp 100 Juta, Ribuan Guru Galang Donasi
Kompol Aca Nana Suryadi, Kepala Polsek Cibeber, mengonfirmasi kejadian unik tersebut. Ia menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada hari Selasa di ruang SPKT yang kebetulan bersebelahan dengan ruang kerjanya.
"Saya dengar ada kegaduhan di sana, ada suara anak kecil yang menangis sambil marah-marah. Saat saya cek, ternyata ada anak yang ingin melaporkan ibunya hanya karena minta uang Rp100.000 tidak dikasih," ungkapnya.
BACA JUGA:Seorang Ibu Serahkan Anaknya ke Kantor Polisi, Ternyata Ini Alasannya
Dalam penjelasannya, Kompol Aca Nana mengungkapkan bahwa anak tersebut meminta agar ibunya dipenjara. Anak itu merasa tidak diperlakukan adil oleh sang ibu.
Ia menyampaikan keluhannya bahwa adiknya mendapat perhiasan emas, sementara dirinya tidak diberi uang untuk membeli burung.
"Anak ini merasa ibunya pilih kasih. Ia minta uang Rp100.000 tidak dikasih, sementara adiknya dibelikan perhiasan emas," ujar Kompol Aca.
BACA JUGA:Lagi Jaga Warung, Rumah Warga Desa Gunung Mesir Hangus Terbakar
Sebelum mendatangi kantor polisi, bocah tersebut sempat bertengkar dengan ibunya di rumah. Anak itu bahkan mengaku mendapat perlakuan kasar, hingga ia berasumsi bahwa tindakan ibunya termasuk KDRT.
"Si anak merasa dicubit ibunya saat bertengkar, sehingga ia berlari ke polsek dan ingin melaporkan ibunya. Katanya, ini adalah bentuk KDRT," terang Kompol Aca Nana.
BACA JUGA:Curah Hujan Meningkat 20 Persen, BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem dan Potensi Bencana Hidrometeorologi
Saat kejadian, ibu bocah tersebut hadir di Polsek Cibeber bersama nenek dan adik sang anak. Pihak kepolisian membutuhkan waktu hampir satu jam untuk menasihati dan membujuk anak itu agar mau berdamai.
Dengan pendekatan yang humanis, polisi akhirnya berhasil membujuk bocah tersebut untuk membatalkan laporannya dan meminta maaf kepada ibunya.
"Saya mencoba menasihatinya secara perlahan-lahan. Kami berusaha mengajak si anak berpikir jernih, dan akhirnya dia sadar serta meminta maaf pada ibunya," ungkap Kompol Aca.
BACA JUGA:Habis Pulsa atau Mau Kirim Kerabat Pulsa, BRImo Solusinya
Meski sempat bersikap keras kepala, Kompol Aca menilai anak tersebut sebagai sosok yang cerdas dan memiliki kemauan yang kuat.
"Saya melihat anak ini punya potensi. Jika diarahkan dengan baik, ia bisa sukses di masa depan. Anak ini punya tekad yang kuat, dan hal ini positif jika diarahkan dengan benar," imbuhnya.
Sikap keras kepala yang ditunjukkan bocah tersebut mengundang beragam pendapat, dari yang menganggapnya lucu hingga yang memandangnya sebagai tanda bahwa anak perlu mendapat perhatian lebih dalam hal pengendalian emosi.
BACA JUGA:Ramai Soal Dugaan Plagiat Buku Karya Peter Carey oleh Dosen FIB UGM, Pihak Kampus Bilang Begini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: