Anggaran Bansos 2025, Menko Cak Imin Berharap Bisa Bertambah Rp100 Triliun
Menko berharap anggaran bansos 2025 bertambah 100 T--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Anggaran Bansos 2025, Menko Cak Imin berharap bisa bertambah Rp 100 triliun. Anggaran bansos tahun 2025 mendatang dikabarkan naik menjadi Rp100 triliun. Hal ini diungkap oleh Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Lulusan SMA dan S1 di Kaltim, PT Riung Mitra Lestari Buka 15 Posisi
Dia menekankan pentingnya efisiensi dan penutupan kebocoran anggaran untuk mewujudkan hal tersebut.
"Pak Presiden berkali-kali menegaskan akan melakukan efisiensi sekaligus bekerja keras menutup kebocoran anggaran. Sehingga kalau kebocoran tinggi yang selama ini terjadi bisa ditutup hingga kira-kira Rp 100 triliun, maka otomatis bantuan sosial itu bisa meningkat jumlahnya," kata Cak Imin dalam Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah 2024 di Sentul International Convention Center (SICC), Kamis (7/11).
BACA JUGA:Terlibat 400 Video Syur, Pejabat Kementerian Keuangan Guinea Ekuatorial Dipecat
Menurutnya, tambahan bansos ini akan memberikan dampak besar pada program-program pemberdayaan masyarakat. Serta mengurangi jumlah penduduk miskin secara signifikan.
Cak Imin menambahkan, efisiensi APBN dan upaya menutup kebocoran anggaran dapat meningkatkan jumlah bantuan sosial yang langsung menyasar masyarakat miskin. Serta mendukung mereka menjadi lebih produktif.
BACA JUGA:Per 1 Desember 2024, BPJS Kesehatan Jadi Syarat Wajib Pembuatan dan Perpanjangan SIM
Meski belum ada usulan resmi terkait tambahan bansos tersebut, Cak Imin berharap dana sebesar itu dapat terealisasi di tahun 2025.
"Sampai hari ini belum, itu baru harapan saya. Saya berharap akan ada tambahan bantuan sosial yang besar di 2025 supaya masyarakat memiliki keberdayaan," ujar kata Imin.
Cak Imin juga menggarisbawahi pentingnya pemutakhiran data penerima bantuan agar bantuan tepat sasaran.
Ia menyoroti perlunya integrasi data kemiskinan yang lebih akurat, dengan melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS) serta sinkronisasi dengan data pemerintah daerah.
"Kita minta kepala daerah melakukan sinkronisasi data dengan BPS, dengan berbagai data yang real sehingga tidak membocorkan bantuan sosial yang tidak tersesat," jelasnya.
BACA JUGA:Buruan Daftar, Ada Lowongan Kerja BUMN Perum Jasa Tirta Il, Ini Syaratnya
Cak Imin mengatakan, pihaknya akan menggunakan data tunggal terintegrasi untuk memastikan ketepatan penyaluran. Menurutnya, bantuan dalam bentuk tunai akan lebih efektif untuk masyarakat miskin ekstrem.
"Kita sedang berusaha menghindari bantuan dalam bentuk produk supaya tidak salah sasaran," ungkapnya.
BACA JUGA:Awas Jangan Telat, Nunggak Bayar Pajak Kendaraan Bakal Ditagih ke Rumah
Prabowo Akan Berantas Kemiskinan Ekstrem
Sementara itu, Presiden Terpilih Prabowo Subianto berjanji akan meneruskan kebijakan penyaluran bantuan sosial (bansos), aneka kredit usaha, dan program pembiayaan Mekaar demi menekan angka kemiskinan ekstrem sampai 0 persen.
Menurut Prabowo, pemberantasan kemiskinan bakal menjadi prioritas pemerintahannya bersama Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka
"Upaya pemberantasan kemiskinan ekstrem menuju nol persen perlu dilakukan sesegera mungkin dalam dua tahun pemerintahan. Sementara itu, untuk kemiskinan relatif ditargetkan pada 5 persen di akhir 2029," ucap Prabowo Subianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: