Iklan dempo dalam berita

Panas Ekstrem, Petani Sawit Jangan Dulu Lakukan 3 Aktivitas Ini Biar Tidak Rugi

Panas Ekstrem, Petani Sawit Jangan Dulu Lakukan 3 Aktivitas Ini Biar Tidak Rugi

Panas Ekstrem, Petani Sawit Jangan Dulu Lakukan 3 Aktivitas Ini Biar Tidak Rugi--

BACA JUGA:Kuartal I 2023, Kinerja Indosat Melesat Tumbuh Dua Digit

Antisipasi tersebut mencakup tiga hal ini. 

1. Jangan dulu memupuk

2. Menghindari pemakaian herbisida untuk pengendalian gulma

3. Mengurangi aktivitas pembuangan pelepah (pruning) pada bulan-bulan cuaca ekstrem seperti saat ini.

 

“Range suhu ekstrem 34-36 derajat celsius untuk tanaman hortikultura dan tanaman pangan mungkin sudah berada pada titik berbahaya dan bahkan mematikan tanaman, baik secara morfologis ataupun secara fisiologis, tapi untuk tanaman kelapa sawit range tersebut masih bisa ditolelir. Jadi warning utamanya untuk tanaman sawit adalah tindakan agronomis oleh petani itu sendiri, bukan tanamannya yang kita khawatirkan,” tambah Gulat.

Dalam pemupukan dikenal “Konsep 5T” yaitu tepat dosis, tepat waktu, tepat kualitas, tepat cara dan tepat jenis. Kaitannya, dengan kondisi ekstrem saat ini adalah terkait “tepat waktu”.

BACA JUGA:KUR BRI Rp 100 Juta, Angsuran Rp 1 Jutaan Tanpa Jaminan, Cek di Sini

Memupuk di waktu cuaca panas justru berisiko tinggi terhadap tanaman, karena panas akibat reaksi pupuk tidak dapat diimbangi oleh kelembaban tanah. Ini akan merusak morfologi akar secara permanen. 

Jadi pupuk yang diberikan ke tanah hanya bisa bereaksi dan diserap oleh akar jika kandungan air tanah di area top soil dalam kondisi lembab (tersedia). 

Jika tidak dalam kondisi ini, maka pemupukan akan mubazir dan justru membahayakan morfologis tanaman (akar sawit), terutama akar sawit biasanya berada di permukaan tanah.

“Lebih disarankan untuk penggunaan pupuk organik karena pupuk organik akan membantu melembabkan (biologis) lapisan top soil tanah," kata dia.

Demikian juga dengan pruning, sebaiknya ditunda karena sekalipun pelepah sudah tidak produktif, namun masih berfungsi “meneduhkan” iklim mikro sekitar tanaman.

Untuk pengendalian gulma secara kimia sebaiknya juga ditunda karena dengan menyemprotkan herbisida akan mengakibatkan hilangnya penutup tanah alami dan panas matahari akan langsung mengenai permukaan tanah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: