Iklan RBTV Dalam Berita

Sempat Dilaporkan Hilang, Guru Honorer Ditemukan Tewas di Dalam Tahanan Polda Banten

Sempat Dilaporkan Hilang, Guru Honorer Ditemukan Tewas di Dalam Tahanan Polda Banten

Guru Honorer Ditemukan Tewas --

BACA JUGA:Bus di Jepang Ditempel Stiker Bertuliskan 'Pulang Malu Tak Pulang Rindu’, Siapa Pemiliknya?

Menurut Kombes Didik, BK ditempatkan di ruang khusus di Ditresnarkoba Polda Banten untuk menjalani pemeriksaan dan penahanan sementara.

Namun, pada Jumat pagi, 8 November 2024, sekitar pukul 08.45 WIB, BK ditemukan dalam keadaan tergantung di ruang tahanan tersebut.

"Pada Jumat tanggal 8 November 2024, sekitar pukul 08.45 WIB, tersangka BK ditemukan dalam keadaan tergantung di ruang khusus tersebut, yang mana kondisi pelaku sudah tidak bernyawa dan diduga bunuh diri," ujar Didik dalam keterangannya.

Pihak kepolisian kemudian melakukan olah TKP bersama penyidik, Bidpropam, dan Biddokkes Polda Banten untuk memastikan kondisi di sekitar tempat kejadian.

Jenazah BK selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dalam pemeriksaan luar yang dilakukan terhadap jenazah BK, Didik menyebut bahwa terdapat jejak jerat yang melingkar di leher korban, yang mengindikasikan adanya bekas jeratan.

"Diketahui jenazah ditemukan dalam keadaan tergantung dengan ikat pinggang dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Namun, saat ini masih dilakukan pendalaman terkait penyebab kematian tersangka sambil menunggu hasil visum dari Biddokkes Polda Banten," jelas Didik.

BACA JUGA:Geger, Wanita Hamil Ditemukan Tewas Mengenaskan di Palembang, Ada Luka Sayatan di Leher

Pihak kepolisian menegaskan bahwa saat ini penyelidikan masih berlangsung dan hasil visum akan dijadikan dasar dalam penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apakah ada faktor lain yang berpengaruh terhadap kematian BK.

Namun, meskipun ada penjelasan resmi dari pihak kepolisian, keluarga dan masyarakat masih menuntut transparansi lebih lanjut dalam kasus ini.

Banyak pihak yang menyayangkan bagaimana seorang tahanan, apalagi seorang guru honorer, bisa meninggal dalam tahanan. Pertanyaan mengenai proses pengawasan tahanan dan kepastian alat bukti seperti rekaman CCTV di ruang tahanan pun masih menggantung.

BACA JUGA:Bus di Jepang Ditempel Stiker Bertuliskan 'Pulang Malu Tak Pulang Rindu’, Siapa Pemiliknya?

Kasus ini mengundang perhatian dari berbagai kalangan, termasuk aktivis hak asasi manusia, yang mempertanyakan hak-hak tahanan dan pengawasan terhadap proses hukum yang berlangsung di institusi penegak hukum.

Tragedi ini mengingatkan semua pihak akan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum, terutama dalam menangani kasus yang melibatkan nyawa seseorang.

Keluarga dan masyarakat luas menanti penyelesaian kasus ini dengan penuh harapan bahwa kebenaran akan terungkap, sehingga dapat mengembalikan kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: