Iklan RBTV Dalam Berita

Daftar Nama Pahlawan Revolusi Indonesia, Gugur di Peristiwa G30S/PKI, Siapa Saja?

Daftar Nama Pahlawan Revolusi Indonesia, Gugur di Peristiwa G30S/PKI, Siapa Saja?

Pahlawan Revolusi Indonesia--

Selanjutnya ada Letnan Jenderal S. Parman yang lahir pada 4 Agustus 1918 di Wonosobo, ia adalah perwira intelijen yang berperan besar dalam melawan gerakan-gerakan separatis.

S. Parman sudah lama menjadi incaran PKI karena telah mengetahui rencana partai tersebut. Ia menjadi salah satu target utama untuk dibunuh oleh kelompok G30S/PKI.

Parman pernah mengenyam pendidikan kedokteran, namun terhenti karena Jepang masuk ke Indonesia. Setelah itu, ia menjadi polisi militer yang disebut sebagai Kempetai. Kemudian, ia berangkat ke Jepang untuk melakukan pelatihan intelijen.

Saat kembali ke Indonesia, ia bergabung TKR yang tak lama kemudian menjabat sebagai Kepala Staf Polisi Militer di Yogyakarta. Ia pun kembali naik pangkat sebagai Mayor Kepala Staf Gubernur Milter di Jabodetabek.

Berangkat ke Amerika untuk bersekolah polisi, Parman juga pernah menjabat di markas besar Polisi Militer Indonesia, militer Indonesia di London dan Inggris, hingga Departemen Pertahanan Indonesia. Kemudian pulang ke Indonesia, menjadi asisten intelijen KSAD Jenderal Ahmad Yani.

BACA JUGA:Lowongan Kerja EO Freelance Terbaru 2024, Penempatan di Jakarta, Tanggerang dan Jawa Timur

3. Letnan Jenderal Suprapto

Letnan Jenderal Suprapto lahir di Purwokerto, 20 Juni 1920. Suprapto terakhir menjabat sebagai Deputi (Wakil) Kepala Staf Angkatan Darat Sumatera wilayah Medan.

Saat kembali ke Jakarta, ia menjadi perwira tinggi Angkatan Darat dengan pangkat Mayor Jenderal. Pada malam G30S/PKI, Suprapto diculik dari rumahnya dengan alibi panggilan menghadap Presiden Soekarno dan ternyata dibawa ke Lubang Buaya, dimana ia dibunuh oleh kelompok PKI.

Suprapto pernah bergabung dalam pelatihan militer Koninklijke Militaire Akademie di Bandung, tetapi tidak selesai karena Jepang datang menjajah Indonesia.

Dirinya juga sempat ditahan di penjara, namun berhasil melarikan diri. Kemudian, ia bergabung dalam pelatihan keibodan, syuisyintai, dan seinendan yang dibentuk oleh Jepang.

Setelah merdeka, Suprapto bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Kemudian pernah ditugaskan di Semarang sebagai Kepala Staf Tentara dan Teritorial IV/Diponegoro dan pindah ke Jakarta menjabat sebagai Staf Angkatan Darat dan Kementerian Pertahanan.

BACA JUGA:Lowongan Kerja EO Freelance Terbaru 2024, Penempatan di Jakarta, Tanggerang dan Jawa Timur

4. Letnan Jenderal M.T. Haryono

Selanjutnya ada Letnan Jenderal M.T. Haryono, lahir di Surabaya pada 20 Januari 1924, Letnan Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono atau yang dikenal dengan nama M.T. Haryono adalah seorang perwira Angkatan Darat yang cerdas dan fasih berbahasa Belanda, Inggris, dan Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: