Polisi Temukan Ladang Ganja Seluas 1,8 Hektar, 650 Kilogram Ganja Sudah Siap Panen

2. Gangguan Paru-Paru  

Banyak yang tidak menyadari bahwa asap ganja mengandung tar yang jauh lebih tinggi dibandingkan tembakau. Kandungan berbahaya ini dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru dan gangguan pernapasan kronis.

3. Sistem Peredaran Darah  

Penyalahgunaan ganja bisa memengaruhi detak jantung, membuatnya lebih cepat dan tidak teratur. Ini sangat berbahaya bagi orang yang memiliki riwayat penyakit jantung karena risiko serangan jantung meningkat secara signifikan.

4. Gangguan Mental  

Ganja dapat memicu atau memperburuk kondisi gangguan mental seperti paranoia, halusinasi, kecemasan, hingga gejala psikotik pada penderita skizofrenia. Hal ini membuat ganja menjadi salah satu faktor pemicu gangguan kejiwaan jika digunakan tanpa pengawasan.  

5. Melemahkan Kekebalan Tubuh  

Penggunaan ganja jangka panjang dapat menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi.  

BACA JUGA:6 Provinsi Tujuan Favorit Wisatawan di Indonesia dengan Keindahan Alam dan Budaya yang Memikat

Manfaat Ganja dalam Pengobatan: Harapan atau Bahaya?

Tanaman ganja sering disebut sebagai tumbuhan ajaib karena memiliki potensi manfaat medis. Beberapa negara bahkan telah melegalkan penggunaannya untuk pengobatan tertentu, seperti mengurangi rasa sakit pada pasien kanker atau mengobati epilepsi. 

Namun, di Indonesia, ganja masih masuk dalam kategori narkotika golongan satu, yang berarti penggunaannya dilarang untuk kepentingan apapun.  

Salah satu alasan utama pelarangan ganja adalah tingginya potensi penyalahgunaan. Ketika digunakan tanpa pengawasan, ganja dapat menyebabkan kecanduan dan memunculkan efek samping berbahaya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.  

BACA JUGA:Cara Mendapatkan Tiket GJAW 2024 untuk Melihat Pameran Otomotif Terbesar Tahunan GAIKINDO

Penanganan Kasus Ganja di Indonesia

Sumber: