Iklan RBTV Dalam Berita

Dalil dan Mazhab Tentang Boleh Tidaknya Rambut Uban Dicabut atau Dihilangkan

Dalil dan Mazhab Tentang Boleh Tidaknya Rambut Uban Dicabut atau Dihilangkan

Dalil dan mazhab tentang cara menghilangkan uban--

5. Diriwayatkan dari Amru bin Abasah bahwa Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang tumbuh uban di jalan Allah, maka ubannya itu akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat."

6. Diriwayatkan dari Fadhalah bin Ubaid bahwa Rasulullah bersabda, 

"Barangsiapa yang tumbuh uban dalam Islam, makan uban itu kelak akan menjadi cahaya baginya di hari kiamat." Seseorang bertanya, "Ada orang-orang yang mencabut ubannya?" Beliau berkata, "siapa yang melakukannya berarti ia telah memadamkan cahayanya."

Hadis-hadis di atas menunjukkan bahwa mencabut uban adalah sesuatu yang dimakruhkan. Oleh karena itu, umat muslim dilarang mencabut ubannya.

BACA JUGA:Uban Mengganggu Penampilan, Ini Cara dr Zaidul Akbar agar Rambut Uban Kembali Hitam

Alasan Uban Tidak Boleh Dicabut

Tidak mencabut uban berarti menjalankan teladan dari Rasulullah SAW. Selain itu Ibnu Al-Arabi menjelaskan di dalam buku Adab Berpakaian dan Berhias (Fikih Berhias) karya Syekh Abdul Wahab Abdussalam Thawilah, dilarang untuk mencabut uban karena mencabutnya sama dengan mengubah ciptaan Allah SWT yang asli. Bahkan, jumhur ulama juga menghukumi makruh untuk perkara mencabut uban.

Di samping itu, uban yang tumbuh saat muslim memasuki usia senja itu akan menyinarinya pada hari kiamat kelak. Hal tersebut didasarkan pada riwayat dari Fadhalah bin Ubaid, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang tumbuh uban dalam Islam maka uban itu kelak akan menjadi cahaya baginya di hari kiamat."

Seseorang bertanya, "Ada orang-orang yang mencabut ubannya?"

Beliau menjawab, "siapa yang melakukannya berarti ia telah memadamkan cahayanya."

BACA JUGA:8 Cara Mudah Menghitamkan Rambut yang Ubanan Tanpa Harus Disemir

Terdapat juga riwayat lainnya yang menjelaskan hal serupa, dari Ka'ab bin Ujrah RA berkata aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa tumbuh uban dalam keadaan memeluk Islam maka kelak uban itu akan menjadi cahaya baginya di hari kiamat."

Rasulullah SAW dalam sebuah hadits juga menjelaskan tidak perlu malu ketika tumbuh uban. Sebab, uban merupakan sebuah tanda kewibawaan.

Sebagaimana yang diriwayatkan dari Yahya bin Sa'id bahwa ia pernah mendengarkan Sa'id bin Al-Musayyib yang bercerita bahwa Nabi Ibrahim AS adalah orang pertama yang menjamu tamu, manusia pertama yang berkhitan, manusia pertama yang memotong kumisnya, manusia pertama yang melihat ubannya. Nabi Ibrahim AS berkata, "Ya Rabb, apakah ini?" Allah SWT berfirman, "Kewibawaan wahai Ibrahim."

Dikatakan juga dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW membenci orang-orang yang mencabuti uban. Dari Anas RA, beliau berkata, "Kami tidak menyukai seseorang mencabut rambut putih dari kepala dan jenggotnya."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: