Iklan RBTV Dalam Berita

Dokter Koas di Palembang Dipukul hingga Dirawat di RS karena Piket Libur Nasional, Viral di Media Sosial

Dokter Koas di Palembang Dipukul hingga Dirawat di RS karena Piket Libur Nasional, Viral di Media Sosial

Dugaan penganiayaan yang dialami seorang dokter koas di Palembang--

BACA JUGA:Ajukan Pinjaman Tanpa Agunan di BNI, Limit Capai Rp 500 Juta, Cek Syarat dan Dokumennya

Salah satu akun, @satria_gigin, membagikan video keributan yang terjadi di sebuah restoran, menarasikan bahwa peristiwa tersebut melibatkan seorang dokter koas FK Unsri yang diserang oleh keluarga rekannya.

"Kronologi, anak koas namanya Lady protes soal jadwal jaga malamnya. Lady ini kemudian lapor ke mamanya, dan ketua koas Luthfi dipanggil oleh mamanya Lady ke restoran terkait jadwal jaga. Udah dijelaskan oleh koasnya, tapi justru dihajar sama anak buahnya mama Lady yang baju merah," tulis akun tersebut.

Dalam video itu, tampak seorang pria berkaus merah yang disebut sebagai sopir keluarga Lady menyerang Luthfi tanpa ampun. Kejadian ini direkam oleh beberapa rekan koas yang berada di lokasi kejadian.

Tak sedikit pihak yang memberikan tanggapan, termasuk dari kalangan medis. Dokter sekaligus kreator konten, dr Ayman Alatas, menyesalkan tindakan tersebut. 

BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2025 untuk 56 Desa Senilai Rp52 M

Dalam cuitannya, ia menekankan bahwa sebagai seorang yang tengah menjalani pendidikan profesi dokter, sudah sewajarnya memahami risiko bekerja di hari libur.

"Ya Allah, itu koas dipukuli cuma gara-gara masalah jadwal jaga. Harusnya paham risiko kalau lagi pendidikan dokter, pasti ada kalanya masuk di tanggal merah," cuit dr Ayman sembari menyertakan emoji bersedih.

Banyak netizen yang mengecam tindakan pelaku dan meminta pihak berwajib untuk mengusut kasus ini hingga tuntas. 

Netizen juga menyoroti pentingnya edukasi terhadap keluarga mahasiswa profesi kedokteran agar memahami tuntutan pekerjaan mereka.

BACA JUGA:Pinjaman Tanpa Agunan di BCA, Cek Syarat yang Diperlukan, Beserta Cara Pengajuan

Akibat insiden ini, koas berinisial L harus mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara. Pihak keluarga korban berharap ada keadilan untuk anak mereka yang menjadi korban kekerasan. 

Universitas Sriwijaya sendiri memastikan akan memberikan pendampingan hukum dan psikologis kepada mahasiswa yang menjadi korban.

Masyarakat menunggu perkembangan dari pihak kepolisian dan universitas dalam menyelesaikan kasus ini. 

Sementara itu, dukungan untuk korban terus mengalir di media sosial, menunjukkan solidaritas masyarakat terhadap keadilan dan perlakuan yang layak bagi semua tenaga medis, termasuk koas yang menjadi masa depan dunia kedokteran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: