7 Dongeng Pendek Sebelum Tidur, Penuh Makna dan Manfaat Buat Si Kecil
Kumpulan Dongeng Sebelum Tidur--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – 7 kumpulan dongeng pendek sebelum tidur, penuh makna dan manfaat bagi anak.
Membacakan sebuah dongeng adalah kegiatan yang sering dilakukan oleh orang tua kepada anak-anak sebelum tidur.
BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Landak Tahun 2025, Lengkap untuk 156 Desanya
Kegiatan tersebut bukan hanya menjadi alternatif yang ampuh untuk mengatasi susah tidur, melainkan juga bisa membantu membiasakan si kecil untuk rajin membaca.
Meski demikian, sangat disarankan bagi para orang tua untuk memilih cerita dongeng sebelum tidur yang penuh makna dan pesan moral.
Hal tersebut dilakukan agar anak bisa mengambil pembelajaran dari kisah yang diceritakan.
Cerita dongeng sendiri ada yang panjang dan singkat. Nah, jika saat ini Anda sedang mencari contoh dongeng singkat dengan pesan moral yang bagus dan mendidik anak, Anda berada di artikel yang tepat.
BACA JUGA:Geger Proyek Jalan Tol Bakal Disetop, Bagaimana Nasib Tol Bengkulu?
Lantas, apa saja dongeng pendek penuh makna yang bisa dibacakan?
Kumpulan Dongeng Pendek Sebelum Tidur
Berikut kumpulan dongeng pendek sebelum tidur yang bisa dijadikan referensi, yakni:
1. "Asal Mula Guntur"
Dahulu kala peri dan manusia hidup berdampingan dengan rukun. Mekhala, si peri cantik dan pandai, berguru pada Shie, seorang pertapa sakti. Selain Mekhala, Guru Shie juga mempunyai murid laki-laki bernama Ramasaur. Murid laki-laki ini selalu iri pada Mekhala karena kalah pandai. Namun Guru Shie tetap menyayangi kedua muridnya. Dan tidak pernah membedakan mereka.
Suatu hari Guru Shie memanggil mereka dan berkata, "Besok, berikan padaku secawan penuh air embun. Siapa yang lebih cepat mendapatkannya, beruntunglah dia. Embun itu akan kuubah menjadi permata, yang bisa mengabulkan permintaan apa pun."
BACA JUGA:Curah Hujan Tinggi, Akses Jalan Menuju Desa Padang Capo Rusak Parah
Mekhala dan Ramasaur tertegun. Terbayang oleh Ramasaur ia akan meminta harta dan kemewahan. Sehingga ia bisa menjadi orang terkaya di negerinya. Namun Mekhala malah berpikir keras. Mendapatkan secawan air embun tentu tidak mudah, gumam Mekhala di dalam hati. Esoknya pagi-pagi sekali kedua murid itu telah berada di hutan. Ramasaur dengan ceroboh mencabuti rumput dan tanaman kecil lainnya. Tetapi hasilnya sangat mengecewakan. Air embun selalu tumpah sebelum dituang ke cawan.
Sebaliknya, Mekhala dengan hati-hati menyerap embun dengan sehelai kain lunak. Perlahan diperasnya lalu dimasukan ke cawan. Hasilnya sangat menggembirakan. Tak lama kemudian cawannya telah penuh. Mekhala segera menemui Guru Shie dan memberikan hasil pekerjaannya.
Guru Shie menerimanya dengan gembira. Mekhala memang murid yang cerdik. Seperti janjinya, Guru Shie mengubah embun itu menjadi sebuah permata sebesar ibu jari.
"Jika kau menginginkan sesuatu, angkatlah permata ini sejajar dengan keningmu. Lalu ucapkan keinginanmu," ujar Guru Shie.
BACA JUGA:Rekomendasi Hotel Murah di Bali, Harga Mulai Rp 100 Ribuan, Tempat Nyaman dan Estetik!
Mekhala mengerjakan apa yang diajarkan gurunya, lalu menyebut keinginannya. Dalam sekejap Mekhala telah berada di langit biru. Melayang-layang seperti Rajawali. Indah sekali. Sementara itu, baru pada senja hari Ramasaur berhasil mendapat secawan embun. Hasilnya pun tidak sejernih yang didapat Mekhala. Tergopoh-gopoh Ramasaur menyerahkannya pada Guru Shie.
"Meskipun kalah cepat dari Mekhala, kau akan tetap mendapat hadiah atas jerih payahmu," kata Guru Shie sambil menyerahkan sebuah kapak sakti.
Kapak itu terbuat dari perak. Digunakan untuk membela diri bila dalam bahaya. Bila kapak itu dilemparkan ke sasaran, gunung pun bisa hancur. Ternyata Ramasaur menyalahgunakan hadiah itu. Ia iri melihat Mekhala yang bisa melayang-layang di angkasa.
Ramasaur segera melemparkan kapak itu ke arah Mekhala. Tahu ada bahaya mengancam, Mekhala menangkis kapak itu dengan permatanya. Akibatnya terjadilah benturan dahsyat dan cahaya yang sangat menyilaukan. Benturan itu terus terjadi hingga saat ini, berupa gelegar yang memekakkan telinga. Orang-orang menyebutnya" guntur".
BACA JUGA:Hari Kedua Pencarian Korban Tenggelam di Sumber Jaya, Tim Gabungan Sisir Radius 4 KM ke Arah Utara
2. "Faiz Sayang Kepada Adik"
Faiz memiliki dua adik, perempuan dan laki-laki. Suasana pandemi Covid-19 membuat semua pembelajaran di sekolah dilakukan secara online dan menggunakan media daring. Malam itu Faiz membantu adik bungsunya mengerjakan PR. Pak Guru selalu memberi tugas membuat video setiap minggunya.
"Dik Haydar, apa tugas videonya?" tanya Faiz.
"Ini Mamas, saya disuruh buat video nyanyi gambuh," jawab Haydar tampak kebingungan.
Gambuh itu merupakan salah satu tembang macapat. Oleh karena itu, harus menyanyi berbahasa Jawa. Hal inilah yang membuat Haydar tampak gelisah dan kesulitan. Maklum, bahasa keseharian dengan keluarga menggunakan Bahasa Indonesia.
"Boleh enggak divideokannya pakai HP Mamas," tanya Dik Haydar. "Oh iya Dik, boleh dong. Mamas kan sayang sama Adik." jawab Faiz sambil mengusap kepala adiknya.
Ketika pagi hari, Faiz juga sibuk membantu Ibu menyiapkan makanan untuk adik-adiknya. Kebetulan selera lauk kedua adiknya itu berbeda. Adik perempuannya suka sekali ikan dan udang. Sementara itu, adik laki-lakinya yang bernama Haydar paling suka sama ayam kremes atau ayam geprek.
Islam mengajarkan akhlak mulia untuk menyayangi orang yang lebih muda. Jadi, hendaknya kita bersikap lemah lembut kepada yang umurnya lebih muda. Mereka juga perlu dibimbing karena akal maupun ilmunya masih muda. Kakak yang baik mau melindungi dan menyayangi adiknya dengan sepenuh hati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: