Percuma Harga Mahal kalau Sawit Tidak Lebat, Berikut 6 Penyakit Kelapa Sawit dan Cara Mengatasinya
Contoh daun tanaman kelapa sawit yang memiliki penyakit--
Membersihkan lahan dari sisa-sisa pelapukan tunggul kayu.
Menggunakan bibit yang sehat dan berkualitas.
Melakukan pengapuran atau penaburan dolomit pada lubang tanam untuk meningkatkan pH tanah yang rendah.
Jika lahan adalah bekas tanaman kelapa sawit, tunggul-tunggul sawit harus dibongkar dan dimusnahkan dengan cara dibakar.
Jika ada tanaman yang terinfeksi harus segera dibongkar beserta tunggulnya dan dibakar agar tidak menular ke tanaman lainnya.
Pengapuran pada bekas tunggul tanaman yang terinfeksi.
5. Penyakit Akar/Busuk Akar Sawit (Blast disease)
Penyakit akar atau disebut juga Blast disease disebabkan oleh cendawan/jamur Rhizoctonia lamellifera dan Phytium sp.
Cendawan ini menyerang sistem perakaran tanaman kelapa sawit yang berada didalam tanah dan menyebabkan akar tanaman membusuk.
Akar tanaman yang terinfeksi membusuk dan rusak sehingga fungsinya sebagai penyerap nutrisi dan air terhenti.
BACA JUGA:Tabel Pinjaman KUR BRI Plafon Rp 10 Juta, Angsuran Mulai Rp 70 Ribuan Per Hari
Akibatnya tanaman kelapa sawit mengalami pertumbuhan yang tidak normal dan lama kelamaan mati.
Gejala yang terlihat pada tanaman yang terinfeksi jamur Rhizoctonia lamellifera dan Phytium sp adalah ; pertumbuhan tanaman yang tidak normal, pertumbuhan kerdil, tanaman menjadi lemah dan terjadi nekrosis (daun berubah warna dari hijau menjadi kuning) pada daun tanaman.
Perubahan warna daun (nekrosis) dimulai dari ujung daun dan dalam waktu hanya beberapa hari saja tanaman akan mati.
Penyakit ini bisa menyerang mulai dari pembibitan, tanaman muda hingga tanaman dewasa.
Upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit akar pada tanaman kelapa sawit adalah dengan melakukan budidaya yang baik dan benar sesuai dengan prosedur budidaya yang dianjurkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: