Iklan RBTV Dalam Berita

Eksotis juga Mistis, Ini Misteri Dibalik Keindahan Bukit Kaba Bengkulu

Eksotis juga Mistis, Ini Misteri Dibalik Keindahan Bukit Kaba Bengkulu

Misteri Dibalik Keindahan Bukit Kaba Bengkulu--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Dibalik keindahan luar biasa, inilah misteri bukit kaba Bengkulu yang masih kuat.
Bengkulu yang dikenal dengan nama Bumi Raflesia hanya mempunyai dua gunung, diantaranya Bukit Daun dan Bukit Kaba.

BACA JUGA:Jangan Bimbang, Segini Gaji yang Diterima PPPK Paruh Waktu Setiap Bulan

Bagi masyarakat setempat, Bukit Kaba atau Gunung Kaba tidak hanya dianggap sebagai tempat wisata, namun ada segudang misteri yang tersimpan di dalamnya.

Bukit Kaba Bengkulu

Bukit Kaba atau yang juga dikenal sebagai Gunung Kaba adalah salah satu gunung api aktif yang berada di Provinsi Bengkulu.
Menurut Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu, puncak Bukit Kaba terdiri dari dua kawah yang masing-masing berwarna hijau dan putih kecoklatan.
Gunung dengan ketinggian 1925 mdpl ini menyuguhkan hutan lebat yang dipenuhi semak belukar dan jurang sepanjang jalan menuju ke puncaknya.

BACA JUGA:Pantai Cemara Indah, Lokasi Destinasi Wisata Baru Seluma

Bukit Kaba dulunya adalah cagar alam yang jadi rumah bagi spesies Bunga Padma Raksasa atau yang dikenal sebagai Rafflesia arnoldi. Namun, kini Bukit Kaba berubah dari taman lindung menjadi tempat wisata alam.
Gunung Kaba ini terletak di Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Dari Kota Curup, lokasinya berada di sebelah tenggara dengan jarak sekitar 15 kilometer.
Bukit Kaba dapat ditempuh dengan kurang lebih 3-4 jam dari Ibukota Provinsi Bengkulu. Menurut buku Sejarah dan Budaya Tanah Serawai karya Ismaoen, nama kaba berasal dari bahasa Minangkabau yang artinya kamu.

BACA JUGA:Turun Lagi, Ini Daftar Harga Terbaru BBM Shell Hari Ini 5 Januari 2025

Misteri Bukit Kaba

Dibalik keindahan alam Bukit Kaba yang memanjakan mata, ternyata sama seperti gunung di daerah lain yang memiliki misteri dan legenda yang dipercayai masyarakat.

Legenda Muning Raib di Bukit Kaba

Muning Raib adalah merupakan cerita rakyat. Ceritanya, dahulu kala ada seorang pemuda yang belum menikah Bernama Muning, ada juga cerita Muning tersebut Bernama Malim Bagus. Pemuda ini adalah warga asli Dusun Curup.
Dia adalah pemuda miskin tinggal Bersama ibunya yang penyabar dan sosoknya yang dikenal temperamental di Dusun Curup.
Dalam Riwayat menceritakan bahwa Muning adalah pemuda yang dikenal malas bekerja, orangnya pendiam dan juga ceroboh. Bahkan kononnya, sehari-hari Muning kerjanya hanya memainkan gingong atau seruling.
Nah, pada suatu Ketika. Muning ini diajak ayahnya untuk menjadi jenang atau pemuda yang turut membantu warga menyiapkan hidangan dalam acara hajatan di sekitar dusun mereka.

BACA JUGA:Daftar Lengkap Link Pengumuman Hasil CPNS 2024 dan Cara Ceknya!

Muning saat itu bersedia menjadi jenang atau melakukan pekerjaan yang diminta ayahnya. Namun, saat di tempat hajatan, Muning ini malah asik menggoda atau melirik gadis-gadis cantik di sana.
Sialnya, saat Muning menjadi jenang, menyajikan hidangan untuk ayahnya. Hidangan tersebut malah tumpah semua.
Ayahnya yang temperamental tadi lantas marah dan menyuruh Muning pulang, tidak hanya itu di dalam cerita bahkan akibat kesalahannya juga diusir dari rumah oleh ayahnya.
Lantas Muning ini pergi dengan tidak membawa apa-apa selain seruling dan pakaian yang dipakainya.
Diceritakan, Muning pergi ke arah bukit Kaba. Di sana Muning kesepian dan dia pun bermain seruling.
Tidak lama kemudian, dating bidadari yang terpikat dengan irama seruling yang dimainkan si Muning tadi.
Kemudian keduanya pun jatuh cinta dan menikah. Setelah sekian cukup lama, beredar kabar bahwa Muning alias Malim Bagus ini raib atau menghilang.
Lantas keluarga dan warga Dusun Curup melakukan pencarian hingga menemukan Muning di Bukit Kabar.

BACA JUGA:Lulusan S1 Merapat! BCA Kembali Buka Lowongan Kerja Terbaru, Cek Posisi dan Link Daftar

Saat ditemukan keluarga dan warga Dusun Curup dan diajak pulang, Muning bersedia pulang namun bidadari atau dewi ini melarangnya.
Namun karena iba, si Dewi ini pun memperbolehkan Muning pulang bersama warga pulang ke Dusun Curup.
Dengan syarat, warga Dusun Curup tak boleh memasak lema atau rebung dan pakis (tumbuhan paku) saat menggelar hajatan. Syarat Dewi pun disanggupi Muning mereka pun akhirnya pulang ke rumah Muning.
Namun saat beberapa lama menetap di desa, ternyata ada warga yang memasak lema dan pakis saat hajatan. Mereka lupa dengan syarat yang diminta si Dewi tersebut.
Dewi yang tahu syaratnya dilanggar, lantas menjemput dan membawa Muning Kembali ke Bukit Kaba. Sejak itulah, Muning hilang tak tahu rimbanya sehingga dijuluki Muning Raib (paman Hilang).

BACA JUGA:Lulusan S1 Merapat! BCA Kembali Buka Lowongan Kerja Terbaru, Cek Posisi dan Link Daftar

3 Daya Tarik Bukit Kaba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: