Remaja SMP Meninggal Dunia Setelah 10 Hari Koma di RS, Keluarga Menduga Korban Dianiaya
Lokasi rumah duka HR warga Jalan Irian--
BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Remaja SMP meninggal dunia setelah 10 hari koma di RS, keluarga menduga korban dianiaya. HR seorang remaja yang tinggal di Jalan Irian, Kelurahan Semarang, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu meninggal dunia pada Sabtu 4 Januari 2025.
HR yang baru berusia 12 tahun dan masih duduk di bangku SMP ini meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis selama 10 hari. Almarhum diduga oleh pihak keluarga menjadi korban penganiayaan dan saat ini masih dalam proses penyelidikan pihak Polresta Bengkulu.
BACA JUGA:Ini Link Pengumuman Seleksi PPPK Tahap 1 Pemprov Bengkulu
Tajudin yang merupakan kakek almarhum saat dikonfirmasi mengatakan, awalnya pihak keluarga mendapat kabar dari tetangga yang memberi tahu jika cucunya mengalami kejang-kejang, sehingga pihak keluarga meminta bantuan agar HR dibawa pulang ke rumah.
"Awalnya ada warga yang datang memberitahukan jika anak kami mengalami kejang-kejang. Kemudian kami meminta untuk diantarkan kembali ke rumah kepada warga," ungkapnya kepada rbtvdisway.com saat ditemui dikediamannya, Minggu (5/1/2025).
BACA JUGA:Sudah Dimulai Hari Ini, Cek 190 Titik Lokasi Layanan Program Makan Bergizi Gratis di 26 Provinsi
Setibanya di kediaman, pihak keluarga melihat ada luka sayatan di bagian kepala sebelah kanan HR, yang asal-usulnya hingga saat ini belum diketahui. Melihat kondisi korban yang sudah tidak sadarkan diri, pihak keluarga kemudian langsung membawa korban ke rumah sakit.
Diduga korban tersebut mendapat kekerasan, namun hingga saat ini pihak keluarga masih belum dapat mengetahui secara pasti penyebab dari luka yang ada di kepala HR.
"Secara akal pikiran kami, korban ini di pukul oleh sesorang, sebab di bagian luka korban tidak ada lebam, bahkan yang lebih tidak masuk akalnya, lukanya ada di bagian sebelah kanan, namun pembengkakan di bagian sebelah kiri," jelas sang kakek.
BACA JUGA:Bus Tabrak Motor di Bengkulu Utara, Begini Nasib Pasutri dan Bayinya yang Berusia 5 Bulan
Ditambahkan Tajudin, sebelum korban ditemukan dalam keadaan kejang-kejang di Kamis (26/12) dini hari, Rabu sore korban sempat memakan durian mengkal (matang tidak sempurna) dan kemudian korban pergi dari rumahnya
Setibanya di rumah sakit korban sempat muntah-muntah dan dirinya tidak mencium aroma alkohol yang keluar dari mulut sang cucu.
"Pada saat dirumah sakit, korban memuntahkan durian mengkal yang sempat dimakannya sebelum meninggalkan rumah, dan tidak ada terbau aroma minuman keras dari muntahan korban," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: