12 Tradisi Unik Perayaan Imlek di Indonesia, Termasuk Durian dan Salak yang Pantang Disantap
Tradisi Perayaan Imlek di Indonesia--
BACA JUGA:Kapan Perayaan Imlek 2025? Ini Jadwal dan Tradisi Perayaannya
6. Berharap Hujan Datang
Di tengah masyarakat, ada kepercayaan bahwa hujan saat Imlek menandakan keberuntungan. Masyarakat Tionghoa sering mengharapkan hujan turun saat Imlek karena dianggap membawa rezeki yang banyak.
Uniknya, tahun baru Imlek biasanya jatuh pada bulan Januari atau Februari. Di mana curah hujan mengalami peningkatan secara merata di seluruh wilayah Selatan Indonesia.
BACA JUGA:Sebenarnya Berapa Tahun Masa Jabatan Kades? Mengalahkan Masa Jabatan Presiden
7. Pantang Makan Bubur
Bubur adalah salah satu jenis makanan yang biasa dimakan saat pagi hari. Namun, memakan bubur saat Imlek adalah hal yang tabu. Kenapa ? Masyarakat Tionghoa menganggap bahwa bubur adalah simbol kemiskinan. Mereka percaya kalau memakan bubur saat tahun baru Imlek akan membuat keberuntungan menjauh dan berganti jadi kesialan.
Untuk mengganti bubur, masyarakat keturunan Tionghoa menyajikan makanan pengganti sebagai simbol hoki, kesejahteraan, dan keharmonisan keluarga. Berbagai makanan yang dipercaya membawa keberuntungan sudah disajikan, seperti: kue keranjang, jeruk santang atau mandarin, mie goreng, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Kapan Perayaan Imlek 2025? Ini Jadwal dan Tradisi Perayaannya
8. Dilarang Membalik Ikan
Ikan bandeng kukus adalah salah satu makanan khas Imlek. Tradisi Imlek di Indonesia yang cukup unik adalah kita dilarang mengambil daging ikan di bagian bawah.
Jadi saat makan ikan, posisi ikan tidak boleh dibalik. Bagian bawah ikan harus disisakan untuk dimakan keesokan harinya. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa hal ini akan membawa surplus untuk tahun yang akan datang.
BACA JUGA:Ini Jadwal Masa Sanggah Hasil Seleksi CPNS 2024, Awas Keliru!
9. Pertunjukan Barongsai
Ini dia tradisi Imlek di Indonesia yang paling ditunggu-tunggu setiap tahun, sekaligus menjadi ikon dari perayaan Tahun Baru Imlek.
Apalagi jika bukan pertunjukan barongsai! Pertunjukan ini menjadi salah satu tradisi Imlek yang paling populer, bahkan untuk khalayak umum sekalipun.
Pertunjukan ini biasanya dilakukan oleh dua orang akrobat yang mengenakan kostum naga. Satu orang akan mengisi bagian kepala dan satu lagi tubuh singa bagian belakang.
BACA JUGA:Daftar 35 Link Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Hasil CPNS 2024, Segera Cek Namamu
10. Membuat Suara Bising
Tidak hanya sekedar atraksi, pertunjukan barongsai juga salah satu tujuannya untuk menimbulkan suara bisning.
Berawal dari monster yang muncul dan merusak sebuah kampung di daratan China dan membuat warga di sana ketakutan.
Di tengah kecemasan itu muncul singa atau barongsai yang kemudian mengusir monster tersebut.
Namun monster tersebut kembali menyerang kampung penduduk, sehingga warga kemudian menyamar menjadi singa untuk menakuti monster.
Dari sinilah pertunjukan barongsai tetap dilakukan sebagai simbol untuk mengusir pertanda buruk ketika menjelang perayaan Imlek.
BACA JUGA:Kapan Perayaan Imlek 2025? Ini Jadwal dan Tradisi Perayaannya
11. Menyalakan Kembang Api dan Petasan
Memang yang namanya tahun baru tidak sah jika belum ada dua benda ini. Sama seperti perayaan tahun baru pada umumnya, menyalakan petasan atau kembang api juga menjadi salah satu tradisi Imlek yang selalu ada.
Namun biasanya petasan untuk tahun baru Imlek dibuat dari gulungan kertas merah yang kemudian diberi bubuk mesiu.
Suara petasan yang keras dipercaya dapat menakut-nakuti roh jahat dan juga binatang jahat bernama Nian.
Selain itu suara petasan juga digunakan untuk menarik perhatian Guan Yu, seorang jenderal China yang sangat dihormati dan disembah sebagai dewa Tao.
Namun demi keamanan, tradisi Imlek di Indonesia ini sempat dilarang pemerintah. Sebagai gantinya, biasanya perayaan Imlek akan disambut dengan pesta kembang api super meriah untuk menyemarakkan suasana Imlek.
12. Gantungan Dewa-Dewi di Pintu
Seperti kita ketahui, ada aksesoris khas Imlek yang kita sering jumpai di dinding ataupun pintu rumah.
Salah satunya dikenal sebagai mén shén dan berasal dari Dinasti Tang. Ini adalah aksesori untuk menjaga pintu atau dikenal sebagai 'dewa pintu'.
Tujuannya yakni untuk menangkal roh jahat dalam melindungi anggota keluarga. Anda akan sering menjumpai ini apabila perayaan Imlek nanti tiba, lho!
Itu dia beberapa tradisi Imlek di Indonesia yang masih dilakukan hingga saat ini. Seru sekali bukan? Tradisi-tradisi ini juga masih banyak dilakukan masyarakat Tionghoa yang tinggal di Indonesia lho.
Nutri Septiana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: