Iklan RBTV Dalam Berita

Ramadhan Diperkirakan Masuk Masa Panen Perdana 2025, Petani Khawatir Harga Gabah

Ramadhan Diperkirakan Masuk Masa Panen Perdana 2025, Petani Khawatir Harga Gabah

Harga gabah jelang panen membuat petani khawatir--

BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM - Masa panen perdana padi sawah di kawasan sentra produksi di Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, diperkirakan akan tiba pada pertengahan ramadhan 2025 mendatang.

Ini diperhitungkan dari masa tanam yang dilakukan oleh petani sekitar awal Desember 2024 lalu.

“Kalau perkiraan panen ini pertengahan ramadhan nanti mas,” kata Jumikem, salah seorang petani saat ditemui RBTV, Minggu (12/1).

BACA JUGA:10 Cara Menjinakan Kucing Hutan dengan Cepat, Nomor 1 Paling Penting

Jelang masa panen, Jumikem mengungkapkan kekhawatiran terhadap harga jual gabah kering hasil panen nantinya.

“Kalau kekhawatiran pasti ada, karena biaya produksi sekarang kan sudah mahal semua,” ujarnya.

Dikatakan kalau harga gabah ideal yang diharapkan adalah Rp 6.500 per kilogram, atau tidak kurang dari Rp 6.000 per kilogram.

“Kala 6.500 itu ideal mas, paling enggak tidak kuranglah dari 6.000 sekilonya,” kata Jumikem.

Harga yang diharapkan ini selaras dengan harga yang telah ditetapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, yakni Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) sebesar Rp 6.500 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp 6.000 per kilogram. Kebijakan ini mulai berlaku per 15 Januari 2025.

BACA JUGA:Punya Kucing di Rumah? Simak, Ini 12 Cara Menjinakkan Kucing, dari Malu-malu Jadi Mau!

Mulai tanggal itu, pabrik-pabrik pengolahan padi akan membeli gabah petani senilai Rp 6.500 per kilogram.

“Kan pemerintah sudah menetapkan itu harga beli gabah 6.500 ke pabrik. Jadi kalau di tingkat petani ya seharusnya tidak kurang dari 6.000 sekilonya,” ujar Jumikem.

Jumikem juga mengatakan, para petani pada akhir Desember 2024 lalu juga sudah menerima beberapa program bantuan pendukung peningkatan hasil produksi pangan oleh pemerintah daerah Bengkulu Utara, seperti benih padi, pupuk dan obat-obatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: