Iklan RBTV Dalam Berita

Jangan Dianggap Sepele, Ini Dampak Fatal Mobil Injeksi Kehabisan Bensin

Jangan Dianggap Sepele, Ini Dampak Fatal Mobil Injeksi Kehabisan Bensin

Mobil Injeksi Kehabisan Bensin--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Pentingnya menjaga tangki tetap terisi, ini dampak fatal mobil injeksi kehabisan bensin.
Mobil injeksi kini menjadi pilihan utama bagi banyak orang karena efisiensi bahan bakarnya yang luar biasa dan kinerja mesinnya yang lebih optimal dibandingkan mobil dengan karburator.

BACA JUGA:Rata-rata Nilai SNBP Tahun 2025 untuk Masuk Universitas Negeri Padang

Secara umum, mobil injeksi merupakan tipe mobil yang menggunakan teknologi pembakaran mesin yang proses penyediaan bahan bakar dan udaranya dilakukan dengan cara disemprot serta tidak menggunakan karburator

Namun, tidak semua pemilik mobil tahu bahwa membiarkan tangki bensin mobil injeksi kehabisan bahan bakar dapat menyebabkan sejumlah masalah serius.
Jangan anggap sepele kebiasaan menunda mengisi bahan bakar, karena dampaknya bisa merugikan, bahkan mahal.

BACA JUGA:Angka Kemiskinan Bengkulu Turun, tapi Kok Tetap Termiskin Kedua di Sumatera?

Berikut ini penjelasan lengkap tentang apa yang terjadi jika mobil injeksi Anda kehabisan bensin dan mengapa menjaga tangki tetap terisi itu penting:
1. Kerusakan Pompa Bahan Bakar
Pompa bahan bakar pada mobil injeksi dirancang untuk bekerja dalam kondisi terendam bahan bakar. Selain untuk mengalirkan bahan bakar ke mesin, bensin juga berfungsi sebagai pelumas dan pendingin bagi pompa.
Ketika tangki kosong, pompa bahan bakar akan terus beroperasi tanpa pelumas dan pendingin, menyebabkan panas berlebih.
Overheating ini dapat merusak komponen internal pompa, seperti bearing dan motor. Jika kerusakan ini terjadi, Anda harus mengganti pompa bahan bakar, yang bisa memakan biaya jutaan rupiah.
Jadi, membiarkan tangki bensin kosong bukan hanya berisiko merusak pompa tetapi juga menambah pengeluaran yang tidak perlu.

BACA JUGA:10 Terdakwa Korupsi di Bengkulu Tengah Penuhi Ruang Sidang

2. Udara dalam Sistem Bahan Bakar
Saat tangki kosong, pompa bahan bakar dapat menarik udara ke dalam sistem bahan bakar. Kehadiran udara ini menyebabkan mesin sulit menyala atau bahkan mogok.
Selain itu, udara yang masuk ke injektor bisa menciptakan gelembung kecil yang dapat menghambat aliran bahan bakar.
Fenomena ini dikenal sebagai kavitasi, yaitu ketika gelembung udara pecah dan menciptakan tekanan tinggi yang merusak saluran bahan bakar.
Jika sudah parah, injektor atau komponen lainnya harus dibersihkan atau diganti. Masalah kecil seperti udara di sistem bahan bakar ini ternyata memiliki dampak besar yang dapat merugikan Anda secara finansial.

BACA JUGA:Penting! Ini Nilai Rata-rata SNBP UNNES 2025, Persiapan Masa Depan Cerah

3. Risiko Tersumbatnya Injektor
Bensin yang hampir habis cenderung menarik endapan atau kotoran dari dasar tangki. Kotoran ini dapat terbawa ke injektor dan menyebabkan penyumbatan.
Injektor yang tersumbat akan menghambat semprotan bahan bakar, sehingga pembakaran di mesin tidak berjalan sempurna.
Akibatnya, performa mobil Anda menurun, konsumsi bahan bakar menjadi boros, dan emisi gas buang meningkat.
Penyumbatan pada injektor sering kali memerlukan pembersihan khusus, yang biayanya bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

BACA JUGA:Rata-rata Nilai SNBP Tahun 2025 untuk Masuk Universitas Negeri Padang

4. Overheat pada Mesin
Saat mobil kehabisan bensin, sisa bahan bakar yang sangat sedikit di dalam sistem tidak mampu menjaga proses pembakaran dengan baik.
Akibatnya, mesin bisa bekerja lebih keras dan mengalami panas berlebih. Hal ini terutama berisiko pada mesin yang sering digunakan untuk perjalanan jauh atau dalam kondisi macet.
Overheat tidak hanya membahayakan mesin, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan komponen lain seperti radiator, gasket kepala, atau piston.
Biaya perbaikan untuk kerusakan akibat overheat ini sangat mahal, jadi lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?

BACA JUGA:7 Fakta Menarik Kabupaten Wonogiri yang Jarang Diketahui, Tertarik Berkunjung?

5. Potensi Kerusakan Sistem Kelistrikan
Sistem bahan bakar yang kehabisan bensin dapat membebani pompa listrik yang mengontrol aliran bahan bakar.
Ketika pompa dipaksa bekerja lebih keras untuk menarik bensin yang tidak ada, arus listrik yang tidak stabil bisa merusak sistem kelistrikan mobil.
Gangguan ini mungkin awalnya terlihat kecil, seperti lampu indikator yang menyala tiba-tiba atau daya aki yang cepat habis. Namun, jika diabaikan, masalah ini dapat meluas ke komponen elektronik lain, seperti ECU (Electronic Control Unit), yang merupakan otak dari mobil injeksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: