Mahasiswi Nyaris Diperkosa, Polisi Periksa Saksi yang Menyelamatkan Korban

Penyidik periksa saksi kasus percobaan pemerkosaan di Seluma--
SELUMA, RBTV.DISWAY.ID - Mahasiswi nyaris diperkosa, polisi periksa saksi yang menyelamatkan korban. Penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Seluma hari ini meminta keterangan dari saksi untuk melengkapi berkas perkara tersangka berinisial GE (20) asal Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu, Ini 3 Kisah Kekuatan Spiritual Presiden Soekarno
Saksi yang dimintai keterangan oleh penyidik adalah Kades Air Periukan dan sopir truk yang menyelamatkan korban dan menangkap pelaku pertama kali.
Pemeriksaan ini dilakukan penyidik untuk memperkuat alat bukti dalam perkara tindak pidana kasus percobaan rudapaksa yang dilakukan GE (20) terhadap seorang mahasiswi, yang membuat gempar warga Desa Air Periukan Kecamatan Air Periukan pada Selasa malam 28 Januari 2025 lalu.
BACA JUGA:Kisah Cinta Presiden Soekarno, Rela Dibentak dan Diusir dari Rumah Demi Wanita Bule
Kasat Reskrim Polres Seluma AKP. Frengky Sirait mengataka,n seluruh keterangan saksi korban diperlukan dalam proses penyidikan kasus ini.
"Ini masih kita tindak lanjuti, penyidik unit PPA saat ini masih memintai keterangan saksi-saksi termasuk korban, karena keterangan mereka sangat diperlukan dalam melengkapi berkas perkara yang sedang dilakukan penyidikan, karena juga akan memperkuat alat bukti, selain barang bukti yang telah diamankan," tegas AKP. Frengky Sirait.
BACA JUGA:Tabel Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp 10-50 Juta, Ini Daftar Bank Penyalur dan Kuota yang Tersedia
Dalam perkara percobaan pemerkosaan ini, tersangka dijerat dengan Pasal 285 KUHP jo 53 ayat (1) KUHP Sub 289 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.
"Tersangka sudah kita tetapkan tersangka, dan tersangka kita jerat Pasal 285 KUHP jo 53 ayat (1) KUHP Sub 289 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun mas," tutur AKP. Frengky Sirait.
Kendati sejumlah barang bukti telah diamankan pihak kepolisian, saat ini pihak keluarga korban berencana mendampingi korban untuk melakukan visum, guna memperkuat alat bukti kekerasan yang dialami korban saat akan diperkosa oleh tersangka.
BACA JUGA:Hasil Survei Nasional, Institusi Kejaksaan Paling Dipercaya Publik, Ini Komentar Akademisi Bengkulu
Kejadian ini bermula saat warga Desa Air Periukan Kecamatan Air Periukan, dibuat gempar dengan peristiwa percobaan pemerkosaan, pada Selasa malam 28 Januari 2025, sekitar pukul 20.30 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: