Penanganan Stunting Jadi PR Semua Pihak, Kejari Seluma Canangkan Program Peduli Stunting

--
Dengan dicanangkannya orang tua asuh oleh setiap stakeholder yang hadir dalam kegiatan tersebut, harapannya penanganan dan pemantauan anak stunting di Kabupaten Seluma, dapat terawasi dan berjalan dengan baik.
BACA JUGA:Syarat Pinjaman KUR BNI Tanpa Jaminan, Cek Tabel Angsuran Plafon Rp 50 Juta hingga Rp 100 Juta
"Karena minimnya sarana dan prasarana di Posyandu Kelurahan Seluma Timur, kami telah menyiapkan ruangan khusus di kantor kita, agar nantinya setiap tanggal 18 setiap bulannya kita pindahkan kegiatan posyandu di ruangan yang telah siapkan," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Seluma, Drs. Gustianto usai melakukan penandatanganan akad komitmen orang tua asuh stunting di Kejari Seluma, mengapresiasi inisiatif instansi vertikal seperti Kejari Seluma.
BACA JUGA:Setelah Semua Syarat Lengkap, Berapa Lama Pinjaman KUR BRI 2025 Cair?
Ini lantaran, menurut perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Helmi Suanda saat pemaparannya, baru Kejari Seluma yang pertama mengadakan program peduli stunting yang diadakan di Provinsi Bengkulu.
Wakil Bupati Seluma Drs. Gustianto berharap, agar kedepannya dapat diikuti instansi vertikal lainnya, dalam mendukung penurunan kasus stunting di Kabupaten Seluma.
"Pemkab Seluma sangat berterimakasih atas kepedulian Kejari Seluma yang turut mengatasi masalah stunting atau gizi buruk di Kabupaten Seluma, dan tadi di paparkan BKKBN Bengkulu, baru Kejari Seluma yang pertama berinisiatif melakukan hal ini, mudah-mudahan kedepannya bisa diikuti instansi vertikal lainnya," ujar Drs. Gustianto.
BACA JUGA:Istithaah Kesehatan, 4 CJH Bengkulu Gagal Berangkat ke Tanah Suci Karena Faktor Ini
Selain itu, Wakil Bupati Seluma Drs. Gustianto beberapa faktor yang menimbulkan kasus stunting, antara lain tingginya kasus perceraian yang angkanya mencapai 700 orang pertahun, hal ini menyebabkan anak-anak menjadi stunting.
Kemudian ketidakpedulian orang tua yang tidak siap, sehingga menyebabkan kurangnya pola asuh terhadap anak, dan faktor sanitasi dan kebersihan rumah juga termasuk penyebabnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: