Harga Kopi Mahal, Kerusakan Hutan Lindung Bukit Sanggul Register 37 di Seluma Semakin Parah

Kerusakan kawasan hutan lindung di Seluma semakin parah--
SELUMA, RBTVDISWAY.ID - Kawasan hutan lindung Bukit Sanggul register 37 yang terletak di wilayah Kecamatan Seluma Utara, kini kondisinya sangat memperihatinkan.
Kondisi ini berbanding terbalik tiga tahun sebelumnya, lantaran pohon-pohon jenis tenam atau meranti merah telah banyak ditebang para perambah hutan.
BACA JUGA:Somasi Tak Ditanggapi, 11 Pemilik Toko Bangunan di Kota Bengkulu Dilaporkan ke Polisi
Bahkan di sekitar lokasi air terjun Pintu Langit, areal pohon 'raksasa' tersebut telah disulap menjadi perkebunan kopi, dan kayunya diangkut dengan menggunakan sepeda motor untuk diperjualbelikan.
Aktifitas ilegal logging ini, terpantau setelah komunitas pecinta alam mengadakan kegiatan perkemahan di areal air terjun pintu langit.
BACA JUGA:Game Penghasil Uang DANA 2025, Silakan Dicoba dan Ambil Cuan Rp 130 Ribu
Ini setelah organisasi pecinta alam Palaska SMKN 1 Seluma yang terdiri 8 orang, melaksanakan ekspedisi dan monitoring kawasan hutan lindung register 37, selama 3 hari 2 malam, sejak hari Kamis hingga Sabtu tanggal 20-22 Februari 2025.
Menurut keterangan Pembina Palaska SMKN 1 Seluma, Darlan Hamidi, kondisi terkini hutan lindung di Bukit Sanggul register 37 sangat memperihatinkan.
Dampak maraknya pembalakan liar ini, mempengaruhi debit air terjun Pintu Langit, yang dikenal sangat eksotis.
BACA JUGA:Hp Gaming Rp 1 Jutaan Tahun 2025, Simak Apa Saja Spesifikasi Lengkap dan Fitur Andalannya
"Kondisi hutan lindung di bukit Sanggul register 37 sudah sangat memprihatinkan, aktifitas perambah hutan sudah kelewatan, mereka membabat hutan lindung menjadi kebun kopi besar-besaran," terang Darlan Hamidi.
Lanjutnya, bahkan saat mereka tiba di lokasi, rombongan para pecinta alam Palaska SMKN 1 Seluma, sempat disangka petugas dari Dinas Kehutanan, hingga membuat para perambah hutan ketar-ketir bersembunyi.
"Kami setiba di lokasi sempat disangka polisi hutan, hingga mereka berlari bersembunyi meninggalkan pondok-pondok mereka," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: