Hijau! Segini Harga Bitcoin (BTC) Hari Ini, Apakah Akan Naik Lagi?

NASIONAL, RBTVDISWAY.ID – Hijau! segini harga Bitcoin (BTC) hari ini, apakah akan naik lagi?

Pasar mata uang kripto kembali menunjukkan gejolak signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Bitcoin (BTC), sebagai aset kripto terbesar, sempat mencapai level psikologis $100.000 (sekitar Rp1.657.000.000) pada 21 Februari. 

BACA JUGA:Daftar Rute Mudik Gratis 2025, Pulang Kampung Tanpa Biaya!

Namun, euforia itu tak bertahan lama, karena BTC mengalami koreksi besar dan turun lebih dari $20.000 (sekitar Rp331.400.000) dalam sepekan berikutnya, menyentuh titik terendah tiga bulan di angka $78.000 (sekitar Rp1.293.060.000) pada Jumat, 28 Februari.

BACA JUGA:Apel Perdana, Walikota Bengkulu Berbagi “oleh-oleh” dari Retret Magelang

Meskipun BTC berhasil sedikit pulih dan bertahan di atas $83.000 (sekitar Rp1.376.110.000) saat bulan berakhir, Februari 2025 tetap tercatat sebagai bulan dengan kinerja harga terburuk dalam lebih dari satu dekade. Ini tentu menjadi perbincangan hangat di kalangan investor dan analis kripto.

BACA JUGA:Jam Kerja ASN Selama Ramadan, Dapat Pengurangan Sebanyak 300 Menit per Minggu

Paus Bitcoin dan ETF Kembali Mengakumulasi BTC

Dalam beberapa pekan terakhir, dua kelompok investor utama Bitcoin, yakni para 'paus' dan investor ETF Bitcoin spot mnjdi pelaku utama di balik tekanan jual yang besar. 

BACA JUGA:Berakhir 31 Maret, Begini Ketentuan Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Tengah

Data menunjukkan bahwa arus keluar bersih dari ETF Bitcoin spot berbasis di AS melonjak drastis, dengan lebih dari $3,5 miliar (sekitar Rp57,04 triliun) ditarik dalam periode dua minggu. 

BACA JUGA:Heboh Kelangkaan Gas, Disperindakop Tegaskan tak Ada Pengurangan Kuota Gas, Bahkan Ditambah!

Para paus, yang memiliki pengaruh besar dalam pergerakan harga Bitcoin karena kepemilikan dalam jumlah besar, juga ikut melepas BTC mereka dalam jumlah jutaan dolar.

Namun, tren ini tampaknya mulai berubah. Pada Jumat, ETF Bitcoin mencatat arus masuk bersih hampir $100 juta (sekitar Rp1,62 triliun), menandakan bahwa investor mulai kembali melakukan akumulasi. 

Sumber: