Iklan RBTV Dalam Berita

Petani Harus Sabar, Harga TBS Sawit di Bengkulu Turun, Ini Harga Terbarunya

Petani Harus Sabar, Harga TBS Sawit di Bengkulu Turun, Ini Harga Terbarunya

Harga TBS Sawit di Bengkulu--

NASIONAL, RBTVDISWAY.ID - Harga sawit turun pasca lebaran, Petani Bengkulu merasa tertekan.

Beberapa hari setelah perayaan Idulfitri 1446 H, para petani kelapa sawit di Bengkulu harus menghadapi kenyataan pahit lantaran harga Tandan Buah Segar (TBS) turun cukup drastis.

BACA JUGA:Kematian Tidak Harus Tua atau Sakit, Ini Tanda-tanda 100 Hari Sebelum Kematian

Di sejumlah kabupaten di Provinsi Bengkulu mengeluhkan harga TBS Sawit yang menurun. Bahkan, tak jarang sopir truk sampai mengantri di pabrik sawit.

Saat ini, harga TBS kepala sawit di Provinsi Bengkulu mengalami penurunan yakni menjadi Rp2.300 hingga Rp2.400 per kilogram dari sebelumnya Rp3.000 per kilogram.

BACA JUGA:9 Tanda Kematian Sudah Dekat, 40 Hari Sebelum Ajal Tiba, Muncul Denyutan di Sekitar Pusar

Sementara itu, harga TBS sawit usai libur lebaran di Kabupaten Mukomuko, per 12 April 2025 tertinggi di harga Rp 2.639 per kilogram, sedangkan yang terendah di harga Rp 2.510 per kilogram.

Kendati demikian, diprediksi bahwa kondisi harga TBS kelapa sawit yang mengalami penurunan tersebut hanya bersifat sementara

BACA JUGA:Gaji Dokter Umum hingga Spesialis, Mana yang Paling Menggiurkan?

Sebelumnya, Wakil Gubernur Bengkulu, H. Mian, langsung turun tangan menaggapi kesresahan tersebut. 

Wagub Mian melakukan inspeksi mendadak ke Pabrik Kelapa Sawit milik PT Alno Agro Utama Sumindo Oil Mill yang berada di Kabupaten Bengkulu Utara, pada (9/4).

Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan langkah cepat pemerintah provinsi terhadap dampak yang dirasakan para petani.

“Harga TBS terus menurun setelah Lebaran, sekarang di kisaran Rp 2.700 sampai Rp 2.800 per kilogram,” kata Mian.

BACA JUGA:Gaji Dokter Umum hingga Spesialis, Mana yang Paling Menggiurkan?

Menurut Mian, tidak adil jika penurunan harga ini sepenuhnya disalahkan pada kebijakan luar negeri. Ia menyoroti bea masuk minyak sawit Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 32 persen, yang diberlakukan sejak era Presiden Donald Trump.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: