Iklan RBTV

Mengenal Tokoh Sejarah dari Bumi Merah Putih, Berjasa dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Mengenal Tokoh Sejarah dari Bumi Merah Putih, Berjasa dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Tokoh Sejarah dari Bumi Merah Putih--

Tahun 1960, Indera dipercaya menjadi pejabat tinggi Kementerian Perhubungan dan Dewan Nasional di Jakarta. Setelah pensiun, ia berperan dalam pembangunan infrastruktur, termasuk Jembatan Lubuk Linggau dan Jembatan Ampera. Indera Tjaja wafat pada 5 Oktober 1961.

BACA JUGA:Bupati Bengkulu Utara Siap Dukung Pengelolaan Perhutanan Sosial, Ini Lokasinya

3. Abdur Rahim Damrah: Pemimpin Perlawanan di Bengkulu Selatan

Lahir di Tais, Bengkulu, Januari 1922, Abdur Rahim Damrah tumbuh dengan keberanian dari ayahnya dan sifat penyayang dari ibunya, Rukiah. 

Pada 1943, Damrah menjadi siswa tentara sukarela (Gyugun) dan memimpin Gyugun di Pagar Alam, Sumatera Selatan. Pengalaman kemiliteran ini justru menjadi senjata bagi rakyat Bengkulu untuk melawan penjajah. 

Pada 17 Agustus 1945, Damrah memimpin rakyat merebut kekuasaan Jepang di Bengkulu Selatan. Pengibaran bendera Merah Putih di Kota Manna dilakukan 29 September 1945 meski sempat tertunda akibat konflik. 

Damrah juga ikut mempertahankan kemerdekaan dalam Agresi Militer Belanda I dan II. Ia wafat pada November 1970.

BACA JUGA:Teuku Zulkarnain Kandidat Kuat Ketua KONI Provinsi Bengkulu

4. Nawawi Manaf: Pelopor Angkatan Pemuda Indonesia Bengkulu

Berita kemerdekaan 17 Agustus 1945 disambut suka cita rakyat Bengkulu. Salah satunya oleh Nawawi Manaf yang lahir di Bengkulu pada 22 Maret 1923. 

Ia menghubungi Gubernur Jepang di Bengkulu untuk memberi kabar kemerdekaan, kemudian mempelopori berdirinya Angkatan Pemuda Indonesia (API) yang bertugas menyebarkan informasi kemerdekaan ke seluruh daerah.

Pada 25 September 1945, ia membentuk Penjaga Keamanan Rakyat dan menjabat sebagai ketuanya. Nawawi Manaf juga memimpin Batalyon XXVI dalam Agresi Militer Belanda I dan II, termasuk merencanakan penyerangan pada 20 April 1949 untuk mengusir Belanda.

BACA JUGA:Kamar Iryanka Aditya Orang Dekat Bebby Hussy Digeledah Kejati Bengkulu, Banyak Catatan Keuangan Diamankan

5. Hazairin: Tokoh Hukum dan Pejabat Tinggi Negara

Lahir di Bukittinggi pada 29 November 1906, Hazairin adalah putra Zakaria Bahri dan Nurkemala. Ia meraih gelar doktor hukum dari Rechtskundige Hodeschool Batavia pada 1936. 

Pada masa pendudukan Jepang, Hazairin terlibat dalam gerakan bawah tanah melawan penjajah.
Pasca kemerdekaan, ia memimpin Brigade Tentara Pelajar di Kalimantan pada 1946.

Pemerintah kemudian mengangkatnya sebagai Residen Bengkulu dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (1946–1953), lalu menjadi Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Ali Sastroamodjojo. 

Hazairin juga turut mendirikan Yayasan Wakaf Perguruan Tinggi Islam yang menjadi cikal bakal Universitas Islam Jakarta. Ia wafat pada Desember 1975.

Nah itulah daftar tokoh sejarah Bengkulu, semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: