Cantik tapi Beracun, Ini 8 Katak Paling Mematikan di Dunia
Katak paling mematikan di dunia --
Sayangnya, populasi katak emas kini menurun drastis akibat polusi dan hilangnya habitat alami.
BACA JUGA:Pria Berbadan Gempal Terekam CCTV Mencuri Selusin Pakaian hingga Tabung LPG 3 Kg di Bengkulu
2. Blue Poison Dart Frog
Katak biru beracun atau Dendrobates tinctorius azureus brasa dari Suriname dan sebagian wilayah Brasil.
Tubuhnya berwarna biru terang dengan bintik hitam indah di permukaannya. Tapi di balik kecantikannya, racunnya sangat berbahaya.
Racun ini digunakan untuk melumpuhkan predator di alam liar. Uniknya, katak ini sering dipelihara manusia karena di penangkaran racunnya akan hilang itu terjadi karena pola makannya berubah. Namun, jangan coba menyentuhnya di alam liar, ya!
3. Dyeing Dart Frog
Dendrobates tinctorius atau katak panah beracun ini dikenal karena warnanya yang mencolok, seperti biru, kuning, dan hitam. Ukurannya kecil, sekitar dua inci saja.
Meskipun tidak seberacun kerabatnya, racun yang dimilikinya tetap berbahaya bagi manusia.
Suku asli di Guyana bahkan menggunakan kulit katak ini untuk mewarnai bulu burung beo itulah asal nama “dyeing dart frog”. Habitatnya tersebar di Brasil, Suriname, dan Guyana.
BACA JUGA:Cara dan Syarat Bikin Paspor Elektronik di Imigrasi Bengkulu, Biaya Durasi 5 Tahun dan 10 Tahun
4. Phantasmal Poison Frog
Jangan tertipu oleh ukurannya yang mungil. Katak Epipedobates tricolor ini hanya berukuran 1,5 inci, tapi racunnya bisa membunuh manusia dewasa.
Menariknya, racun dari katak ini, yaitu epibatidine, sedang diteliti oleh ilmuwan untuk dijadikan bahan dasar obat penghilang rasa sakit yang lebih kuat dari morfin. Namun, penggunaannya harus hati-hati karena dosis kecil saja bisa berakibat fatal.
5. Strawberry Poison Dart Frog
Namanya lucu dan terlihat manis bukan? namun nama ilmiahnya Oophaga pumilio. Katak kecil ini berwarna merah menyala seperti stroberi, dengan variasi warna lain seperti biru dan hijau berbintik.
Racun pada katak ini berasal dari serangga yang dimakannya, seperti semut dan rayap. Tapi kalau dipelihara dan diberi makanan biasa, toksisitasnya bisa hilang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


