Iklan RBTV

Kisah Cinta Presiden Soekarno, Rela Dibentak dan Diusir dari Rumah Demi Wanita Bule

Kisah Cinta Presiden Soekarno, Rela Dibentak dan Diusir dari Rumah Demi Wanita Bule

Kisah percintaan Presiden Soekarno dengan wanita bule--

Menurut Walentina W. De Jonge dalam buku berjudul, “Tembak Bung Karno, Rugi 30 Sen” (2013), awal kali pertemuan Mientje dengan Soekarno terjadi ketika mereka berdua berstatus menjadi pelajar di HBS Surabaya.

BACA JUGA:Tabel KUR Mandiri 2025 Pinjaman Rp 75 Juta, Apakah Nasabah Harus Punya Usaha?

Sukarno yang saat itu berasal dari keturunan ningrat punya kesempatan belajar dan berstatus menjadi siswa HBS.

Sedangkan Mientje sudah jelas bisa sekolah di sana. Sebab ayah Mientje adalah pejabat Belanda yang terhormat di Surabaya. Jabatan terakhir sang ayah adalah administrator perkebunan tebu di afdeling Jawa Timur.

Mientje terkenal sebagai anak yang periang, setiap hari selalu tersenyum dan menyapa teman-teman Inlanders termasuk Soekarno.

Kebiasaan menyapa Hallo! Pada Soekarno membuat Putera Sang Fajar jatuh hati padanya. Begitu juga dengan Mientje, bagaikan anak-anak yang sedang dirundung “cinta monyet”, Mientje terjebak oleh bujuk rayu manis Soekarno agar jadi kekasih hatinya.

Mientje dan Soekarno sering berjalan bersama, kadang pergi ke taman kota dan perpustakaan. Mereka belajar berdua juga bersama teman-teman HBS lainnya. Salah seorang guru HBS bernama Meneer Both bahkan sudah tahu mereka berpacaran.

BACA JUGA:Tabel KUR BSI 2025 Pinjaman Rp 40 Juta, Ini Cara Pengajuan dan Hal yang di Survey

Wanita Belanda Peduli Kaum Disabilitas

Sejak menjadi siswa di HBS, Mientje terkenal sebagai wanita Belanda yang punya jiwa sosial tinggi dan baik hati.

Mintje kerap menolong teman-teman yang sedang mengalami kesusahan, terutama kesulitan dalam hal finansial.

Karena Mientje anak orang kaya, secara tidak sadar ayahnya sering dimintai uang. Sang ayah yang terkenal tamak itu memberi permintaan Mientje tanpa menanyakan terlebih dahulu untuk apa uang tersebut.

Dari uang itulah Mientje menolong teman-teman yang sedang menghadapi persoalan finansial. Itu masih berstatus jadi siswa HBS, apalagi setelah ia lulus dan aktif dalam gerakan sosial di Surabaya.

Kekasih bule Soekarno itu menjadi pelopor pembangunan yayasan penolong orang-orang pribumi. Ia pernah mendirikan JPAT (Jajasan Pertolongan Kepada Anak Tjatjat) di Surabaya.

Namun ketika Perang Dunia II melanda Hindia Belanda, kepengurusan JPAT diambil alih oleh aktivis sosial pribumi. Selama situasi ini berlangsung Mientje pulang ke negeri asalnya yaitu Belanda.

BACA JUGA:Tabel Pinjaman KUR Mandiri 2025 Terbaru Rp 10 Juta, Berapa Batas Nominal Pinjaman jika Tanpa Jaminan Tambahan?

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait