Iklan RBTV

Arti Telinga Berdenging Menurut Islam dan Medis, Apa Benar akan Ada Berita Buruk?

Arti Telinga Berdenging Menurut Islam dan Medis, Apa Benar akan Ada Berita Buruk?

Arti telinga berdenging menurut Islam dan medis--

BACA JUGA:Mitos Katak Masuk Rumah yang Konon Dipercaya Pembawa Rezeki dan Keberuntungan

Secara khusus, telinga berdenging berhubungan dengan tanda bahwa ada orang lain yang sedang membicarakan kebaikan kita.

فيه أنها لا تطن إلا من ذكر إنسان له بخير فلذا أمر بمكافأته والدعاء له بعد الصلاة عليه - صلى الله عليه وسلم - ليكون دعاؤه مقبولاً، وفيه أنه تعالى جعل حركات الجوارح من غير سبب من صاحبها تكون عن أسباب خارجية

Artinya, di dalam hadist ini ada penjelasan bahwa telinga seseorang tidak akan berdenging kecuali ada orang lain yang membicarakan kebaikannya, sehingga diperintahkan untuk membalas dengan yang setimpal, mendoakannya setelah membaca sholawat kepada Nabi SAW agar doanya terkabul. Di dalam hadis ini juga ada penjelasan bahwa Allah menjadikan gerakan tubuh yang tidak dilakukan oleh pemilik tubuh sebagai bentuk respons terhadap faktor-faktor lain di luar tubuh seseorang.

Selain itu, dalam Muktamar NU ke-11 di Banjarmasin pada 1936 silam dijelaskan suara nging dalam telinga menunjukkan bahwa Rasulullah SAW sedang menyebut orang tersebut dalam perkumpulan yang tinggi. 

Tujuannya adalah agar seseorang ingat dan bersholawat pada sang nabi.

BACA JUGA:Rahasia dan Mitos Siput Masuk Rumah, Benarkah Pertanda Keberuntungan, Cinta, dan Kesuksesan?

Pandangan ini dilandasi pendapat Abdurrauf al-Munawi dalam Kitab As-Siraj al-Munir:

قَالَ الْمُنَاوِيُّ فَإِنَّ اْلأُذُنَ إِنَّمَا تَطُنُّ لَمَّا وَرَدَ عَلَى الرُّوْحِ مِنَ الْخَبَرِ الْخَيْرِ وَهُوَ أَنَّ الْمُصْطَفَى قَدْ ذَكَرَ ذَلِكَ اْلإِنْسَانَ بِخَيْرٍ فِي الْمَلاَءِ اْلأَعْلَى فِيْ عَالَمِ اْلأَرْوَاحِ

Artinya: "Imam al-Munawi berkata, sesungguhnya telinga itu berdenging hanya ketika datang berita baik ke ruh, bahwa Rasulullah SAW. telah menyebutkan orang (pemilik telinga yang berdenging) tersebut dengan kebaikan di al-Mala' al-A'la (majlis tertinggi) di alam ruh."

Sementara itu ada pendapat berbeda yang menyatakan bahwa hadits di atas dhaif alias lemah. 

Dilihat dari akun Instagram Yayasan Dana Sosial al-Falah, bila dirunut, salah satu perawinya adalah Ma'mar dan bapaknya.

Oleh Imam Bukhari, keduanya disebut sebagai munkarul hadits (al-Lali' al-Mashnu'ah 2/242). Selain itu, Ibnul Qayyim pernah berkata,

وَكُلُّ حَدِيثٍ فِي طَنِينِ الأُذُنِ فَهُوَ كِذْبٌ ⁣⁣

Artinya: "Semua hadits yang menyebutkan tentang telinga berdenging adalah dusta." (dalam kitab Al-Manar Al Munif no 119.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: