Plot Twist Konflik Yai Mim Vs Sahara Tetangganya, Banjir Dukungan hingga Diundang ke Podcast Denny Sumargo
kasus Yai Mim viral--
NASIONAL, RBTV.DISWAY.ID - Nama Nurul Sahara dan Muhammad Imam Muslimin alias Yai Mim atau eks dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, belakangan jadi headline di berbagai platform.
Konflik keduanya yang berawal sederhana sekadar masalah antar tetangga tiba-tiba meledak jadi isu nasional.
BACA JUGA:Performa Apik, Ini Daftar Pemain Timnas Futsal Putra Indonesia di Futsal Four Nations Cup 2025
Tak hanya akses jalan, tapi merembet ke ranah etika akademik, reputasi kampus, hingga timbulkan perdebatan serta hujatan dari netizen di kolom komentar.
Kisruh bermula saat Sahara menuduh Yai Mim melakukan pelecehan, pencemaran nama baik, bahkan merusak usaha rental mobil miliknya.
Tuduhan itu bukan main-main, apalagi langsung dilempar ke publik lewat media sosial.
Ketegangan makin menjadi ketika muncul rekaman video yang memperlihatkan Sahara dan keluarganya membentak Yai Mim.
Tak lama, beredar juga cuplikan lain di mana Yai Mim terlihat berguling di tanah saat berhadapan dengan aparat.
Adegan ini segera memicu gelombang komentar: ada yang menilai dramatis, ada pula yang yakin Yai Mim sedang berpura-pura sakit stroke.
Pada tahap ini, simpati publik cenderung memihak Sahara. Banyak yang menganggap Yai Mim melakukan tindakan provokatif, sementara Sahara terlihat sebagai korban yang lantang bersuara.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Jadi Mediator Polemik Tapal Batas Seluma-Bengkulu Selatan
Yai Mim Membantah dan Balik Menyerang
Namun, narasi yang beredar tidak sepenuhnya dibiarkan begitu saja. Yai Mim kemudian angkat bicara, menolak keras tuduhan yang diarahkan kepadanya. Ia justru mengaku sangat dirugikan.
Posisi akademiknya di UIN Malang terguncang, hingga akhirnya ia memilih mundur dari jabatan dosen.
Tak berhenti di situ, Yai Mim juga meminta pihak Universitas Brawijaya untuk meninjau kembali status akademik Sahara.
Menurutnya, tuduhan yang dilontarkan bukan hanya merugikan dirinya sebagai pribadi, tetapi juga mencederai etika akademik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


