Swike, Kuliner Katak Legendaris, Daging Katak Halal atau Haram?
Swike Katak--
NASIONAL, RBTV.DISWAY.ID - Belum tuntas hujan katak yang menghebohkan dunia, kini terbitlah kuliner katak yang menarik perhatian banyak orang.
Makanan ini memang unik dan aneh dan tentu membuat gempar. Bahkan, tak sedikit orang penasaran dengan rasanya.
BACA JUGA:Rumah Balita Khaira yang Viral Kasus Cacingan Dapat Listrik Gratis Berdaya 900VA Lewat Program LUTD
Tak banyak kuliner Indonesia yang punya sejarah panjang sekaligus menimbulkan perdebatan seperti swike, hidangan khas Purwodadi yang terbuat dari daging katak sawah.
Meski terdengar ekstrem bagi sebagian orang, makanan ini telah menjadi ikon kuliner yang melekat erat dengan identitas daerah tersebut.
Bahkan, Purwodadi kerap dijuluki sebagai “Kota Swike” karena kepopulerannya. Namun di balik cita rasa gurihnya, muncul pertanyaan besar yang kerap memicu diskusi panjang: apakah makan daging katak itu halal atau haram menurut Islam?
BACA JUGA:Progres Revitalisasi 5 Sekolah di Kota Bengkulu Capai 70 Persen
Asal-Usul Swike
Swike bukan sekadar hidangan biasa. Ia merupakan warisan kuliner yang lahir dari perpaduan budaya Tionghoa dan cita rasa lokal masyarakat Purwodadi.
Nama “swike” sendiri diyakini berasal dari dialek Hokkian, yaitu sui-ke yang berarti “ayam air”sebutan halus untuk katak.
Resep ini dibawa oleh para perantau Tionghoa lebih dari satu abad lalu. Salah satu pelopor terkenalnya adalah Rumah Makan Ci Ping, yang sudah berdiri sejak tahun 1901 dan kini dikelola oleh generasi kelima.
Dengan bahan utama daging katak sawah, racikan rempah, dan tauco fermentasi kedelai, swike menghadirkan rasa gurih, lembut, dan kaya aroma yang sulit ditandingi.
Setiap gigitan dagingnya yang kenyal berpadu dengan kuah tauco yang khas, menciptakan sensasi gurih-manis yang memanjakan lidah.
Tak heran jika pengulas kuliner terkenal Bondan Winarno pernah menyebut swike Purwodadi sebagai hidangan yang “mak nyus”.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


